PLN Tambah 25 Charger Kendaraan Listrik di 2022

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengguna kendaraan listrik akan semakin mudah mendapatkan charger listriknya. PT PLN akan menambah sebanyak 25 charger Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 2022. Hal ini seiring dengan meningkatnya tren penggunaan kendaraan listrik.

General Manager PLN Disjaya Doddy B Pangaribuan mengatakan, pada dasarnya penambahan charger SPKLU bergantung pada penugasan dari pusat. Namun, pihaknya menargetkan penambahan charger bisa sebanyak di tahun ini.

Saat ini, PLN Disjaya telah menyediakan 12 charger untuk kendaraan listrik di 8 SPKLU yang berlokasi di Jakarta, baik yang dikelola oleh PLN sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain. Di sisi lain, ada 13 charger di 10 SPKLU yang sedang proses pemasangan.

Artinya, hingga akhir tahun ini, total PLN akan menyediakan 25 charger kendaraan listrik yang tersebar di 18 SPKLU di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

”Sebetulnya Penambahan SPKLU lebih ke penugasan dari pusat. Tapi kalau boleh kami mengusulkan tentu sama dengan yang sudah dan akan terpasang tahun ini, jadi akan menambah 100 persen yang dipasang oleh PLN,” ujar Doddy.

Di sisi lain, PLN membuka kesempatan kerja sama bagi perusahaan-perusahaan lain yang ingin mengelola layanan charger SPKLU. Hal ini sekaligus sebagai upaya untuk mempercepat perluasan ekosistem kendaraan listrik.

Ada tiga unsur utama yang perlu dipenuhi jika ingin menjadi mitra PLN mengelola SPKLU yakni memiliki lahan, memiliki peralatan, dan menjadi operatornya. Meski demikian, PLN memberikan kelonggaran setidaknya mitra bisa memenuhi salah satu dari tiga unsur tersebut.

“Kami berikan kesempatan pada partner untuk sediakan, kalau mau sediakan tiga-tiganya oke, salah satu atau salah dua juga oke,” kata dia.

Menurut Doddy, PLN telah menyiapkan mekanisme keuntungan bagi perusahaan yang ingin membangun SPKLU, yang diyakini tarifnya akan sangat kompetitif.

Ia mencontohkan pada skema tarif bisnis atau biasa. Pemilik kendaraan ketika menggunakan layanan charger akan membayar biaya Rp 2.466 per kWh, di mana Rp 1.466 per kWh akan masuk ke PLN dan sisanya menjadi hak investor.

Doddy bilang, jika banyak investor yang berminat pada kerja sama pengisian baterai kendaraan listrik ini, maka ada potensi penambahan 500 unit SPKLU di luar dari penugasan PLN. Namun pengembangan SPKLU ini juga akan bergantung pada insentif pemerintah pada ekosistem kendaraan listrik.

“Perkiraan saya di luar PLN, mungkin bisa sekitar 500 lokasi SPKLU. Tapi ini bergantung pada insentif pemerintah, khususnya di keringanan harga kendaraan listrik,” kata dia.

Lokasi SPKLU

PLN saat ini sudah menyediakan 8 SPKLU yang beroperasi di Jakarta.

Secara rinci lokasi pengisian daya kendaraan listrik itu berada di

  • SKPLU PLN UID Jakarta Raya (Gambir).
  • Lokasi PLN UP3 Bulungan
  • Kantor PLN UP3 Lenteng Agung
  • Pinggiran kantor PLN UP3 Jatinegara
  • PLN UP3 Tanjung Priok
  • SPKLU PLN Kantor Pusat.

Selain itu ada yang hasil kerja sama yakni

  • SPKLU Indomobile di Jalan MT Haryono
  • SPKLU PT Pos di daerah Fatmawati.

Sementara itu, 10 lokasi SPKLU yang akan bertambah di wilayah Jakarta terdiri dari

  • SPKLU PLN UP3 Bandengan
  • Cempaka Putih
  • Pondok Kopi
  • AEON Mall Tanjung Barat
  • AEON Mall JGC
  • Rest Area Cikampek
  • UIP JBB
  • PLN UP3 Kebon Jeruk
  • Kantor Pusat PLN.

Doddy menjelaskan, sistem pemakaian SPKLU PLN yakni operasi secara mandiri oleh pengguna. Pembayarannya akan menggunakan uang elektronik atau e-wallet. Sehingga tidak akan ada transaksi secara fisik seperti yang umumnya terjadi di SPBU.

“Jadi semua di debet saldo, pembayarannya per pemakaian. Kalau kita pakai 10 kWh maka pembayarannya 10 kWh. Jadi tidak ada pembulatan ataupun sisa saldo kemudian hangus,” ujar Doddy.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini