Piala Dunia U-20 Ditunda ke 2023, Timnas U-19 Batal Ambil Bagian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – FIFA memutuskan menunda Piala Dunia U-20 dari 2021 ke 2023. Artinya, timnas Indonesia U-19 yang sekarang akan terbang ke Spanyol batal ambil bagian.

Melalui keputusan resminya, Kamis 24 Desember 2020, FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 dan Piala Dunia U-17 yang sejatinya digelar pada 2021 karena pandemi Covid-19.

Indonesia adalah tuan rumah Piala Dunia U-20 dan Peru tuan rumah Piala Dunia U-17. Meski mengalami penundaan, FIFA memastikan Indonesia dan Peru tetap akan menjadi tuan rumah di 2023.

Timnas U-19 sudah melakoni pemusatan latihan di Kroasia selama dua bulan, dilanjutkan dengan pemusatan latihan di Jakarta, dan akan melanjutkan pemusatan latihan di Spanyol, Sabtu 26 Desember 2020.

Dengan demikian, skuat asuhan Shin Tae-yong ini dipastikan batal ambil bagian di Piala Dunia U-20 2023. Pasalnya, usia para pemain sudah melewati batas pada 2023.

Hal yang paling mungkin adalah, mengirim skuat timnas Indonesia U-16 yang saat ini dilatih Bima Sakti. Tapi, tidak ada jaminan pemain-pemain yang sekarang akan dikirim ke Piala Dunia U-20 2023, karena hampir pasti ada sistem seleksi pemain lagi.

Meski demikian, bukan berarti skuat timnas U-19 yang akan bertolak ke Spanyol sia-sia menjalani pemusatan latihan. Mereka akan bertanding di Piala AFC U-19 pada Maret 2021 yang saat ini masih sesuai rencana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini