Pesantren Dinilai Miliki Potensi Besar Tumbuhkan IKM

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pesantren punya potensi besar untuk menumbuh kembangkan ekosistem Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia. Hal itu dikatakan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang.

Kementerian Perindustrian sudah aktif membina puluhan ribu santri untuk menjadi wirausaha industri yang berkontribusi bagi perekonomian nasional sejak 2013.

Apalagi sektor IKM telah diakui memegang peran strategis dalam perekonomian nasional, terutama dalam penyediaan dan perluasan kesempatan kerja yang juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

“IKM terbukti lebih mampu bertahan di berbagai kondisi krisis ekonomi karena ketangguhannya,” katanya.

Dia membeberkan data saat ini sudah 4,4 juta unit usaha IKM atau 99,7 persen dari total unit usaha industri manufaktur yang telah menyerap tenaga kerja hingga 10,36 juta orang.

Agus menilai bahwa pondok pesantren memiliki potensi strategis untuk dikembangkan sebagai tempat penumbuhan ribuan wirausaha baru.

Selain karena jumlah santri di Indonesia yang luar biasa besar, pondok pesantren dikenal pula memiliki potensi pemberdayaan ekonomi yang digerakkan oleh para santri dan pengurus pondok.

“Pondok pesantren juga memiliki potensi pemberdayaan ekonomi, mengingat sudah banyak pondok pesantren yang mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai unit usaha industri, dan memiliki inkubator bisnis,” katanya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Agama hingga Oktober 2021, jumlah pondok pesantren di Indonesia tercatat sebanyak 35.093 unit pondok, dengan jumlah santri di dalamnya sebanyak 4.765.207 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini