Pertumbuhan Ekonomi 2021 di Sekitar 3,9%

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi tahun 2021 ini berada di kisaran 3,5 persen sampai 4,3 persen dengan titik tengah sebesar 3,9 persen. Pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh kinerja ekspor, investasi, dan belanja pemerintah

”Titik tengahnya 3,9 persen, didukung ekspor, investasi dan belanja fiskal, dan insyaallah konsumsi swasta bisa meningkat,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam webinar di Jakarta, Jumat, 13 Agustus 2021.

Ia menambahkan investasi masih akan tumbuh positif didukung oleh belanja pemerintah yang akan digenjot hingga akhir tahun. Sementara konsumsi masyarakat diharapkan bisa meningkat, terutama dari kalangan menengah atas yang masih menahan belanja.

“Yang perlu didorong konsumsi masyarakat menengah ke bawah, menengah atas, duitnya banyak masih disimpan di bank belum belanja. Oleh karena itu yang punya duit belanja, belanja buat mendorong ekonomi kita,” katanya.

Untuk tahun depan, pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa mencapai 4,6 persen hingga 5,1 persen dengan titik tengah 5,1 persen. Sama seperti tahun ini, ekspor, investasi, dan belanja pemerintah masih akan menjadi penggerak ekonomi didukung konsumsi masyarakat.

Perry menyebut konsumsi masyarakat tahun depan akan lebih meningkat didukung oleh percepatan program vaksinasi pemerintah. Bahkan sejumlah pihak turut mendukung percepatan vaksinasi untuk bisa mencapai herd immunity.

“Tetap semua patuhi untuk protokol kesehatan covid, jaga diri baik-baik. Ini masih varian delta bergentayangan. Mari berpartisipasi agar penyebaran covid dikendalikan, dan ekonomi bisa pulih kembali,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini