Persija Tunjuk Sudirman Gantikan Angelo Alessio yang Dipecat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah memecat Angelo Alessio, Persija bergerak cepat menunjuk pelatih baru. Sudirman, yang tadinya asisten pelatih, naik menjadi pelatih utama.

Manajemen menilai sosok yang akrab disapa Coach Jenderal itu layak diberikan kesempatan di momen seperti ini. Apalagi Sudirman sudah mengetahui kondisi tim luar dan dalam sehingga tidak sulit beradaptasi.

Sebelumnya Sudirman pernah membawa Persija menjuarai Piala Menpora 2021. Sempat mau dikontrak jadi pelatih untuk tampil di Liga 1, Sudirman terkendala lisensi pelatih. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru mengharuskan pelatih harus mengantongi lisensi AFC Pro atau setara.

Sementara Sudirman baru mengantongi lisensi A AFC atau satu tingkat di bawah AFC Pro. Kini, PSSI dan PT LIB merevisi aturan tersebut sehingga Sudirman bisa ditunjuk melatih Persija di Liga 1.

“Setelah melewati berbagai diskusi dan mempertimbangkan segala hal, kami memutuskan untuk kembali mempercayakan kendali tim utama kepada Coach Sudirman dalam mengarungi lanjutan Liga 1 musim ini,” ujar presiden Persija, Mohamad Prapanca.

“Coach Jenderal tentu sudah sangat memahami karakter seluruh pemain, sehingga tidak memerlukan waktu lagi untuk beradaptasi. Kami berharap ia dapat mengangkat performa Persija menjadi lebih baik,” katanya.

Sudirman mengaku siap menerima tanggung jawab yang diberikan. Ia bertekad membawa Persija ke trek yang seharusnya.

“Momen ini bukanlah yang pertama bagi saya. Sebelumnya saya sudah pernah melanjutkan tanggung jawab seperti ini. Yang jelas, sekarang semua elemen tim harus saling menopang agar tim tetap kuat,” ucapnya.

“Pekerjaan kami memang tidak mudah. Kami sadar bahwa performa kami masih jauh dari kata maksimal. Jadi tugas saya adalah memimpin tim agar kembali bisa bersaing ke papan atas,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini