MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemimpin Jamaah Ansharut Daulah (JAD) sekaligus narapidana terorisme, Zainal Anshori alias Abu Fahry menegaskan organisasinya dan Front Pembela Islam (FPI) ingin menegakkan Syariat Islam di Indonesia.
Tindakan yang mereka lakukan meliputi menutup tempat maksiat, tempat perjudian, tempat minuman keras hingga warung remang-remang.
“Dan tidak jarang kita berbenturan dengan masyarakat. Sehingga kami di stigma sebagai organisasi yang keras, organisasi yang mengedepankan dengan kekerasan,” kata Zainal, Selasa 9 Februari 2021.
Tidak hanya itu, ia menilai bahwa organisasinya pernah menjadi organisasi sayap Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Lamongan pada medio 2005 lalu.
Penggabungan struktur itu bertujuan untuk memperlebar sayap dan memperkuat struktur jaringan JAD untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar di tengah masyarakat.
“Maka koneksi kita menyambung dengan Front Pembela Islam pada waktu itu. Sehingga kurang lebih tahun 2005 kita resmi menjadi sayap dari organisasi FPI. FPI dari Dewan Pimpinan Wilayah Kabupaten Lamongan,” kata Zainal.
Namun pertemuan Zainal dengan Aman Abdurrahman merubah haluannya menjadi pengikut dan menganut manhaj tauhid serta jihad seperti yang dilakukan Daulah Islamiah.