Peringatan Keras Wali Kota Bekasi ke Ormas Peminta-minta THR

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEKASI – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberi peringatan keras untuk organisasi masyarakat atau ormas yang doyan meminta-minta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pengusaha di wilayahnya.

Rahmat berkata, ormas sebaiknya jangan melakukan hal yang aneh-aneh, dan tidak semestinya meminta THR di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda.

“Lagi dalam keadaan serba sulit begini, kita terima apa adanya aja,” kata Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu 13 Mei 2020.

Sebelumnya, informasi beredar bahwa ada ormas yang keciduk meminta THR kepada pengusaha, melalui surat permohonan yang mencatut nama Kapolsek Bekasi Timur, Danramil Bekasi Timur, dan Camat Bekasi Timur.

Tak terima dicatut namanya, kepolisian memanggil ormas tersebut untuk segera menarik surat permohonan THR tersebut, yang kabarnya sudah disebar ke pengusaha di empat kelurahan.

“Sudah dipanggul. Apalagi itu pakai tembusan saya segala macam,” kata Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sutoyo, Selasa 12 Mei 2020.

Dalam surat yang beredar, ormas tersebut meminta THR kepada pengusaha demi kesejahteraan anggotanya yang berdomisili di wilayah Bekasi Timur.

“Tak suruh narik lagi, dan bikin surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi dan memohon maaf karena memasukkan nama-nama pejabat tembusan tidak izin,” ujar Sutoyo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini