MATA INDONESIA, JAKARTA – Jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok, Lembata, NTT dilaporkan terus bertambah hingga mencapai 5.830 orang per Selasa 1 Desember 2020.
Menurut keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jani, seluruh pengungsi kini terkonsentrasi di 20 titik.
“Mereka yang mengungsi tersebar di 20 titik pengungsian. Tidak ada laporan korban jiwa akibat letusan tersebut,” kata Raditya dalam keterangan tertulis.
Ia menjelaskan, 20 titik pengungsian tersebut di antaranya pos pengungsian warga sebanyak 576 jiwa, Parak Walang 456, aula Kelurahan Lewoleba Tengah 279, Desa Tapolangu 287, aula kopdit Ankara 169, SMPN I Nubatukan 160 dan pasar Lamahora 112. Kemudian SDI Lewoleba 82 orang, aula Kelurahan Lewoleba Timur 65, aula Selandoro 50 dan BKD PSDM 46.
Selain titik pengungsian tersebut, pengungsi juga mengisi rumah-rumah rumah warga yang tersebar di beberapa desa, seperti Lewoleba Timur 1.042 jiwa, Selandoro 1.015, Lewoleba Selatan 467, Lewoleba 347, Lewoleba Barat 286, Lewoleba Tengah 286 dan Lewoleba Utara 105.
Sementara aktivitas gunung dilaporkan berdampak pada 28 desa, di antaranya 17 desa di Kecamatan Ile Ape dan 9 desa di Ile Ape Timur.
“BPBD setempat membutuhkan dukungan berupa tenda pengungsian, air dan sanitasi, perlengkapan bayi dan balita, masker, termogan, selimut, alas tidur, terpa dan personel untuk pendampingan anak-anak,” ujarnya.