Pengibaran dan Pembakaran Bendera di Taiwan Menandai Hari Nasional Cina

Baca Juga

MATA INDONESIA, TAIWAN – Dua kelompok kecil Taiwan menandai hari Nasional Cina pada 1 Oktober 2022 dengan mengibarkan bendera cina sekaligus membakarnya. Tanggapan tersebut sangat berlawanan dengan meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.

Tanggal 1 Oktober merupakan tanggal di mana Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949. Peristiwa ini ditandai dengan pemerintah Republik Tiongkok yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada akhir tahun tersebut.

Hari nasional Tingkok tidak secara resmi diperingati dengan cara apapun oleh warga Taiwan.  Namun beberapa kelompok kecil di taiwan memang memperingati hari nasional Cina, ada yang dengan bangga menjadi orang Cina atau bahkan marah terhadap Beijing yang mengancam Taiwan akhir-akhir ini.

Apalagi Cina akhir-akhir ini sedang menggelar latihan perang di dekat kawasan Taiwan pada bulan Agustus 2022.

Di bagian pedesaan Tainan di Selatan, Partai Komunias Rakyat Taiwan mengumpulkan sekitar 200 orang, sebagian besar adalah golongan lansia. Mereka beramai-ramai menyanyikan lagu Cina dan mengibarkan bendera negara itu hingga selanjutnya membakarnya.

Lin Te-Wang, ketua partai yang tidak memiliki pejabat terpilih dan sangat marginal, mengatakan bahwa Cina bukanlah ancaman meskipun latihan perang baru-baru ini dikutuk oleh semua partai di Taiwan.

Partai Pembangunan Negara Taiwan yang pro-kemerdekaan membakar bendera Cina di sebuah kapal di lepas pantai selatan Taiwan di area laut tempat Cina menggelar latihan militer Agustus ini. Mereka menerikkan slogan-slogan termasuk “lindungi Taiwan Sampai Mati.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini