Penghormatan Terakhir untuk Pangeran Philip

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Penghormatan senjata akan dilakukan di seluruh Inggris untuk menandai kepergian Pangeran Philip sekaligus penghormatan terhadap sosok yang sudah menjadi pilar kekuatan Ratu Elizabeth II selama 69 tahun memegang takhta Kerajaan Inggris.

Istana Buckingham diperkirakan akan mengumumkan detail pemakaman pada Sabtu (10/4) malam waktu setempat. sementara angkatan bersenjata menandai kepergian Pangeran Philip dengan Penghormatan Pistol Maut. Unit artileri di London, Edinburgh, Cardiff, Belfast, dan Gibraltar, dan beberapa kapal perang angkatan laut, akan menembakkan senjatanya.

Bukan hanya anggota kerajaan, warga Inggris pun turut berduka atas kepergian Pangeran Philip yang menghembuskan nafas terakhirnya di usia 99 tahun pada Jumat (9/4) pagi waktu setempat.

Meskipun ada permintaan dari keluarga kerajaan agar publik mematuhi protokol kesehatan, masyarakat terus berdatangan untuk meletakkan kartu ucapan dan karangan bunga di luar Kastil Windsor dan Istana Buckingham sepanjang malam.

“Betapa hidup! Terima kasih telah melayani negara kami,” pesan penghormatan dalam sebuah kartu ucapan di luar Istana Buckingham, melansir Reuters.

Kepergian Pangeran Philip diumumkan oleh Ratu Elizabeth II. Pangeran Philip yang memiliki gelar, Duke of Edinburgh itu dikreditkan dengan membantu memodernisasi institusi dan mendukung sang istri ketika monarki menghadapi berbagai krisis.

Bel tenor di Westminster Abbey London berdentang sebanyak 99 kali, sebuah tanda tradisional kematian seorang anggota keluarga kerajaan. Bendera di Istana Buckingham dan di gedung-gedung pemerintah di seluruh Inggris diturunkan menjadi setengah tiang dan operator papan reklame mengganti iklan dengan foto dan penghormatan kepada sang pangeran.

BBC membatalkan program di semua saluran televisi dan radionya hingga Jumat, dan menayangkan program khusus dengan wawancara Ratu Elizabeth dan anak-anaknya, termasuk pewaris takhta Pangeran Charles.

“Dia tidak senang menjadi orang bodoh, jadi jika Anda mengatakan sesuatu yang ambigu, dia akan berkata: ‘Ambil keputusan!’ Mungkin itu membuat seseorang memilih kata-kata dengan hati-hati,” kata Pangeran Charles.

Pangeran Philip yang merupakan bangsawan Yunani dan Denmark itu menikahi Putri Elizabeth tahun 1947 atau lima tahun sebelum sang istri naik takhta menjadi Ratu usai kematian sang ayah tahun 1952.

Sejak saat itu, Pangeran Philip memainkan peran kunci membantu monarki beradaptasi dengan dunia yang berubah dalam periode pasca-Perang Dunia II. Pesona dan keengganan Pangeran Philip untuk mentolerir orang-orang yang gemar ‘menjilat’ membuatnya dihormati banyak orang.

“Saya pikir dia akan dikenang sebagai seorang modernis dalam banyak hal, sebagai seseorang yang baik di dalam istana maupun di luar istana adalah kekuatan untuk perubahan,” kata Simon Lews, Sekretaris Komunikasi Ratu Elizabeth II sejak 1998 hingga 2001.

“Saya pikir mereka adalah pasangan dan mitra yang luar biasa. Itu akan menjadi celah yang sangat besar. Saya pikir dia (Pangeran Philip) selalu melihat dirinya sebagian sebagai mata dan telinga Ratu – itu hilang selamanya,” tuntasnya.

Dalam tradisi kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II akan menjalani masa berkabung atau Royal Mourning selama 8 hari penuh setelah sang suami meninggal dunia. Selama waktu berkabung, semua urusan negara akan ditangguhkan atau ditunda sementara sebagai tanda penghormatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini