MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengetatan protokol kesehatan secara disiplin menjadi pilihan dibandingkan kembali menerapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) secara “full”. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Johnny Darmawan.
Menurutnya, saat ini perekonomian di Indonesia sudah berjalan dan banyak perbaikan. “Yang terpenting adalah kita jangan terlena dengan adanya vaksin,” kata Johnny.
Menurutnya, lonjakan kasus covid-19 yang terjadi di India dapat dijadikan contoh agar masyarakat Indonesia tetap menjaga protokol kesehatan dan senantiasa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, tes usap (swab) juga masih perlu dilakukan untuk menelusuri penyebaran virus covid-19. Johnny menambahkan, jika WFH diberlakukan kembali, maka dikhawatirkan perekonomian akan kembali terpuruk.
Diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan covid-19 melaporkan telah terjadi peningkatan penularan SARS-Cov-2 penyebab covid-19 pada klaster perkantoran di DKI Jakarta dalam dua pekan terakhir.
“Pada 5-11 April 2021 terdapat 157 kasus positif covid-19 di 78 perkantoran. Sementara pada 12-18 April 2021 jumlah positif covid-19 meningkat jadi 425 kasus dari 177 perkantoran,” kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito.
Jumlah tersebut dihimpun berdasarkan data yang dirilis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kemunculan beberapa kasus positif di perkantoran, kata Wiku, telah direspons Satgas COVID-19 dengan mendorong pemerintah setempat melakukan penutupan sementara operasional kantor.