Pengamat: Hina Pengadilan, Rizieq Cs Pantas Diproses Hukum

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tim kuasa hukum Rizieq protes karena terdakwa Rizieq Shihab tidak dihadirkan langsung dalam sidang pengadilan. Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menilai bahwa perlu ada proses hukum tersendiri karena telah melakukan penghinaan terhadap pengadilan.

“Supaya tidak ada preseden buruk dalam proses penegakkan hukum bagi kita adalah rasanya perlu membuat proses hukum tersendiri terhadap intervensi contempt of court ini,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Kamis 18 Maret 2021.

Selain itu, ia menegaskan bahwa ketegasan dari penegak hukum diperlukan supaya peristiwa serupa tidak terulang kembali. Khususnya, saat sidang ditunda dan rencananya dijadwal ulang pada hari Jumat 19 Maret 2021.

Ketegasan menunjukkan bahwa hukum di Indonesia memiliki marwah yakni bisa berjalan lancar serta adil dalam menjunjung tinggi supremasi hukum.

“Supaya dunia hukum kita punya marwah sehingga proses hukum itu bisa berjalan lancar dan secara balance, dan secara fairness, menjunjung tinggi supremasi hukum,” kata Islah.

Sementara itu, pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji menegaskan bahwa tindakan walk out yang dilakukan oleh Rizieq merupakan bentuk menghalangi proses hukum atau obstruction of justice. Indriyanto menilai langkah tersebut merugikan Rizieq.

“Karena ia akan kehilangan hak membela diri yang diberikan oleh hukum,” kata Indriyanto.

Indriyanto juga mengatakan bahwa persidangan tetap bisa digelar secara virtual apabila dalam kondisi darurat kesehatan seperti pandemi Covid-19. Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2020.

“Semua ini justru untuk mencegah penyebaran pandemi sekaligus meminimalkan kerumunan berdampak paparan Covid-19 tersebut,” kata Indriyanto.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini