Pengamat: Kita Harus Dukung KPK dengan atau Tanpa Novel Baswedan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa, Rudi Kamri mengatakan bahwa dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak boleh kendor. Meski Novel Baswedan serta 74 pegawai KPK lainnya dinonaktfikan, namun hal tersebut dinilai tidak akan berpengaruh pada kinerja KPK.

“Kita harus dukung KPK dengan atau tanpa Novel Baswedan,” kata Rudi di Youtube Kanal Anak Bangsa, Minggu 15 Mei 2021.

Rudi mengkritik mencuatnya narasi yang menyatakan bahwa dinonaktifkannya Novel Baswedan ada kaitannya dengan upaya untuk melemahkan KPK. Justru, ia menilai Novel tidak memiliki etika karena menyerang ketua KPK Firli Bahuri.

“Ucapan-ucapan pedesnya merasa dia paling benar dan paling hebat seolah KPK akan runtuh kalau tidak ada Novel Baswedan,” kata Rudi.

Pernyataan ini tidak lepas dari adanya penolakan dari Novel Baswedan atas penonaktifan dirinya bersama 74 pegawai KPK lainnya. Novel menilai bahwa keputusan tersebut merupakan upaya untuk menyingkirikan dirinya.

“Ini bahaya, maka sikap kami jelas: kami akan melawan,” kata Novel.

Adapun keputusan penonaktifan 75 pegawai yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ditetapkan melalui Surat Keputusan Pimpinan KPK Nomor 652 Tahun 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dekan Adab UINSA dicopot, SEMA PTKIN angkat bicara

Mata Indonesia, Surabaya – Senat Mahasiswa (SEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia turut merespon terkait dengan pencopotan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya yang dinilai sepihak dan tanpa proses yang jelas. Pencopotan yang dilakukan oleh Rektor UIN Surabaya, Prof Akhmad Muzakki, memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa dan civitas akademika UIN Surabaya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini