MATA INDONESIA, YERUSALEM – Ahli medis di Israel belum lama ini menemukan hubungan antara vaksin virus corona dengan sebuah kelainan darah langka yang menghambat pasokan oksigen ke beberapa organ vital.
Melansir Jerusalem Post, peneliti Israel menemukan bahwa vaksin virus corona buatan raksasa farmasi, Pfizer berisiko meningkatkan thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP) atau kelainan darah langka.
Sebagai catatan, TTP merupakan kelainan darah yang menyebabkan gumpalan darah terbentuk dalam pembuluh darah kecil di seluruh tubuh, dan menyebabkan platelet yang rendah (trombositopenia).
Berdasarkan penelitian di Institut Kesehatan Nasional Israel, gumpalan darah yang muncul dapat menghalangi aliran darah yang kaya oksigen ke organ-organ utama seperti otak, ginjal, dan jantung. Dan terhambatnya pasokan oksigen ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Para peneliti dari Institute of Hematology di Shamir Medical Center melaporkan bahwa pihaknya semakin waspada terhadap kasus kelainan darah langka ini, setelah empat kasus terdeteksi dalam satu bulan, berbanding dengan dua atau tiga kasus per tahun sebelumnya.
Tim yang dipimpin oleh Dr. Maya Koren-Michowitz, kepala Laboratorium Hematologi dan Translasi Hemato-Onkologi, merekomendasikan agar orang yang memiliki TTP hanya mendapatkan vaksinasi dengan izin khusus dari dokter.
“Dokter dan pasien perlu waspada terhadap gejala klinis, termasuk kelelahan, gangguan saraf, pendarahan, dan nyeri dada,” jelas tim peneliti dalam pernyataan resmi.
Para peneliti juga menyarankan orang yang menerima vaksinasi virus corona untuk waspada dan segera menghubungi tenaga kesehatan jika gejala muncul. Saat ini tingkat kelangsungan hidup pasien TTP naik dari 10 persen menjadi 80 persen.
Kendati demikian, pihak berwenang kesehatan Israel mengimbau untuk tidak terlalu risau dalam menerima vaksinasi Covid-19.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) berencana menambahkan peringatan tentang kasus langka peradangan jantung pada remaja dan dewasa ke lembar fakta vaksin virus corona buatan Pfizer – BioNTech dan Moderna.
Sementara itu, kelompok penasehat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, bertemu untuk membahas berbagai kasus yang dilaporkan dari kondisi jantung setelah vaksinasi.
Ditemukan bahwa peradangan yang terjadi pada remaja dan dewasa kemungkinan terkait dengan vaksinasi virus corona, tetapi manfaat dari vaksinasi lebih besar daripada risikonya.
Pfizer, yang vaksinnya telah diizinkan untuk digunakan di AS untuk anak usia 12 tahun, mengatakan bahwa mereka mengetahui laporan miokarditis dan perikarditis setelah vaksinasi mRNA. Menurut perusahaan farmasi, laporan soal risiko dan manfaat vaksin Pfizer-BioNTEch masih positif.
Adapun Moderna mengatakan pihaknya mengetahui laporan kasus peradangan jantung setelah pemberian vaksin mRNA dan bekerja dengan regulator.