Mata Indonesia, Gunung Kidul – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul mengungkapkan keprihatinannya terkait capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Wisata yang masih jauh dari target.
Untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) disarankan untuk memperbaiki akses dan fasilitas pendukung di area pariwisata.
Sunyoto, Ketua PHRI Gunungkidul, menyatakan bahwa sektor pariwisata di Gunungkidul sangat dipengaruhi oleh faktor alam. Misalnya, ketika terjadi gelombang tinggi di kawasan pesisir, kunjungan wisata ke pantai juga terpengaruh.
“Fluktuasi tingkat kunjungan ini juga berdampak negatif terhadap capaian PAD. Dari informasi yang kami terima, hingga pertengahan Juli, PAD hanya mencapai sekitar Rp10 miliar, padahal target hingga akhir tahun sebesar Rp28,9 miliar,” keluh Sunyoto dikutip Selasa 22 Juli 2023.
Sunyoto menambahkan bahwa Dinas Pariwisata perlu bekerja keras agar dapat mencapai target PAD hingga akhir tahun. Salah satu kebijakan yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas infrastruktur.
Pemkab perlu memperhatikan fasilitas umum yang dapat diakses secara gratis oleh wisatawan, seperti toilet yang bersih.
“Fasilitas ini harus diberikan sebagai imbalan karena pengunjung sudah membayar retribusi masuk. Salah satunya adalah dengan menyediakan toilet gratis,” ujar Sunyoto.
Selain itu, Pemkab juga diminta untuk menyediakan akses yang mudah dan nyaman, terutama dalam hal jalan menuju area wisata.
“Jika memungkinkan, jalan yang rusak perlu diperbaiki agar memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan yang datang, justru lebih bagus,” tambahnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono, mengungkapkan bahwa masih banyak aspek aksesibilitas dan fasilitas destinasi wisata yang perlu diperbaiki di wilayah tersebut.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung yang datang ke obyek wisata.
“Salah satu masalah adalah kondisi jalan menuju pantai yang masih banyak yang rusak. Namun, perbaikan ini memerlukan proses karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemkab,” jelasnya.
Hary menargetkan bahwa pada tahun 2023 Dinas Pariwisata memperoleh PAD wisata sebesar Rp28,9 miliar.
Hingga awal Juli, PAD sektor wisata baru mencapai sekitar Rp9,9 miliar.