Mata Indonesia, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta akan memberlakukan tarif retribusi pasar sebesar 50 persen bagi pedagang Pasar Sentul selama menempati shelter sementara. Semua pedagang Pasar Sentul sudah menempati shelter sementara di Jalan Babaran karena Pemkot Yogyakarta akan merevitalisasi bangunan Pasar Sentul.
“Tarif retribusinya sesuai perda nanti kita terapkan 50 persen,” kata Kepala Bidang Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Gunawan Nugroho Utomo, Jumat (5/5/2023).
Pemberlakuan tarif retribusi itu mengacu Peraturan Daerah (Perda) Kota Yogyakarta nomor 6 tahun 2018 tentang retribusi pelayanan pasar. Dalam perda diatur retribusi pasar dihitung setiap meter persegi untuk penggunaan kios, los dan pelataran, berdasarkan kelas pasar, golongan jenis dagangan, nilai strategis dalam sehari. Salah satunya ditetapkan retribusi pasar pada lahan penampungan dikenakan 50 persen dari tarif retribusi sesuai jam buka.
“Di perda bunyinya pada tempat penampungan. Tarif retribusi ini berlaku mulai Mei,” ujarnya.
Dia menjelaskan pertimbangan pemberlakuan tarif retribusi 50 persen itu karena sesuai perda, penentuan retribusi pasar berdasarkan tarif pelayanan. Saat pedagang menempati Pasar Sentul menggunakan bangunan permanen dan sarana prasarana lainnya. Sedangkan ketika menempati shelter atau penampungan menggunakan tempat dan sarana prasarana yang sifatnya sementara. Baik tempat seperti, kios lapak maupun fasilitas umum lainya.
“Kita buatkan untuk mendukung di tempat penampungan. Fasilitasnya sudah lengkap dan layak untuk berjualan. Tidak asal-asalan karena Pemkot Yogya lewat Dinas PUP membangun dengan dana yang lumayan besar,” terang Gunawan.
Pihaknya menegaskan sudah tidak ada pedagang yang berjualan di bangunan Pasar Sentul di Jalan Sultan Agung karena menempati shelter sementara. Gunawan menyampaikan selama dua minggu ke depan, pada lokasi bangunan Pasar Sentul dilakukan pembersihan lahan oleh Bidang Aset Pemkot Yogyakarta. Pembersihan lahan dengan pembongkaran bangunan pasar. Setelah itu Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta mulai melakukan revitalisasi membangun Pasar Sentul.
“Saat ini proses penyiapan lahan atau land clearing. Dinas PUP tanggal 15 Mei mulai masuk membangun,” tambahnya.
Secara terpisah Lurah Pasar Sentul, Yuriyanti mengatakan para pedagang Pasar Sentul mulai berjualan di shelter sementara sejak 1 Mei 2023. Total ada 529 pedagang Pasar Sentul yang memiliki Kartu Bukti Pedagang dan berhak menempati shelter sementara.
“Memang belum semua pedagang berjualan karena ada yang baru pindah di akhir-akhir sehingga masih menyiapkan lapaknya. Memang selama menempati shelter sementara ada pengurangan tarif retribusi pasar,” papar Yuri ditemui di shelter sementara Pasar Sentul.
Jam operasional Pasar Sentul di shelter sementara juga tetap sama seperti saat di menempati bangunan lama dari pagi sampai siang. Termasuk keamanan Pasar Sentul di shelter sementara juga dijaga petugas selama 24 jam.