MATA INDONESIA, YOGYA-Persoalan sampah di Kota Jogja masih perlu penanganan lebih agar tak melulu menutup TPST Piyungan yang ada di Bantul.
Berkaca kerapnya TPST ditutup, Pemkot Yogja, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogja membuat gerakan bagi warga untuk tidak membuang sampah di akhir pekan atau saat libur di Tempat Pembuangan Umum (TPU).
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogja, Ahmad Haryoko mengatakan, gerakan ini merupakan imbauan.
Namun pihaknya optimistis gerakan ini sedikit banyak bakal berdampak pada volume pembuangan sampah ke TPST Piyungan.
Menurut Daryoko, gerakan imbauan tidak membuang sampah pada akhir pekan sudah dimulai sejak dua bulan terakhir. Kendati demikian, surat edaran ke jajaran pemerintah di tingkat kelurahan baru disampaikan awal Agustus 2022 ini.
Dia menyebut bahwa beberapa kabupaten lain di wilayah DIY telah menerapkan gerakan ini, harapannya upaya pembuangan sampah ke TPA bisa berkurang seminimal mungkin.
“Ini masih imbauan, kan kalau Sleman dan Bantul sudah ada, mereka kan mudah karena banyak TPS dan ada pintunya juga, tinggal ditutup sudah selesai. Kalau di kota kan ndak bisa,” jelasnya.
Daryoko mengatakan, DLH telah membuat surat edaran resmi yang disebarkan ke pengurus kelurahan.
Nantinya kelurahan diharapkan membuat salinan imbauan agar juga disampaikan ke jajaran RT/RW. Dengan begitu, gerakan ini diharapkan mampu menekan laju pembuangan sampah di wilayah Kota Yogja yang dalam sehari mencapai hitungan ton.
“Kalau prediksi berkurangnya berapa memang masih belum bisa diukur. Sekarang kan kita juga terbantu dengan musim kemarau jadi sampahnya kering. Tapi sewaktu ditimbang memang volume dan beratnya berkurang. Akan kita lihat kalau di musim penghujan kondisinya bagaimana, kalau memang turun dibandingkan tahun lalu, berarti efektif,” ungkapnya.
Reporter: Abraar