MATA INDONESIA, JAKARTA – Para Pemimpin Uni Eropa terkejut dengan serangan di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis. Setidaknya tiga orang dilaporkan tewas, dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Wali Kota Christian Estrosi menyebut insiden tersebut sebagai serangan “terorisme”. Dia menuliskan di akun Twitter-nya bahwa serangan pisau itu terjadi di gereja Notre Dame, Kamis (29/10) pagi waktu setempat.
Sama seperti sang Wali Kota, dalam pernyataan bersama, para Pemimpin Uni Eropa juga mengatakan, pembunuhan tersebut merupakan “serangan teroris”. Mereka kemudian menunjukkan aksi solidaritas kepada Prancis.
“Kami meminta para pemimpin di seluruh dunia untuk bekerja menuju dialog dan pemahaman di antara komunitas dan agama daripada perpecahan,” berikut pernyataan bersama Para Pemimpin Uni Eropa, melansir Reuters, Jumat, 30 Oktober 2020.
Penyerangan terjadi di sekitar Gereja Notredame Basilica, di Kota Nice, Prancis. Pelaku diketahui bernama Brahim Aouissaoui berusia 21 tahun. Pria yang merupakan imigran asal Tunisia itu sendiri sudah diamankan pihak keamanan Prancis.