Pemerintahan Ashraf Ghani Diisi Pejabat Korup

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Mantan Menteri Keuangan Afghanistan, Khalid Payenda mengungkapkan fakta mencengangkan. Ia mengatakan, 300 ribu ‘tentara hantu’ adalah alasan utama dari runtuhnya pemerintahan Ashraf Ghani – yang didukung oleh Barat.

Pemerintahan korup juga bertanggung jawab atas kemampuan Taliban yang dengan cepat menguasai Afghanistan, ketika pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO menarik personel mereka.

Khalid Payenda – yang menjabat sebagai Menteri Keuangan Afghanistan sebelum pengambilalihan Taliban, mengklaim bahwa sekitar 300 ribu tentara dan petugas polisi yang terdaftar dalam daftar gaji pemerintah sebenarnya ghaib alias tidak pernah ada.

“Apa yang disebut ‘tentara hantu’ disimpan di pembukuan oleh pejabat korup yang mengantongi upah mereka. Mereka adalah “gurun (dan) martir yang tidak pernah diperhitungkan oleh komandan yang akan menyimpan kartu bank mereka,” kata Khalid Payenda, melansir Russia Today.

Situasi ini memungkinkan Taliban dengan cepat menguasai wilayah di Afghanistan. Karena pembukuan palsu oleh pejabat provinsi, Payenda mengatakan bahwa angka sebenarnya telah meningkat hingga enam kali lipat dari angka sebenarnya.

AS sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan tentang jumlah sebenarnya pasukan dan polisi di Afghanistan, dengan laporan Inspektur Jenderal Khusus AS tahun 2016 yang mengungkapkan ketakutan tersebut.

“Baik Amerika Serikat maupun sekutu Afghanistannya tidak tahu berapa banyak tentara dan polisi Afghanistan yang benar-benar ada,” kata laporan itu.

Bersamaan dengan masalah ‘tentara hantu’, Payenda menyatakan bahwa para pejabat militer telah terlibat dalam korupsi tersebut, di mana mereka telah menerima gaji pemerintah dan pembayaran dari Taliban untuk menyerah tanpa perlawanan apa pun.

Meskipun demikian, Payenda membela mantan pemerintah dan presidennya, Ashraf Ghani, membantah tuduhan bahwa mereka yang berada di puncak telah korup secara finansial, dengan menyalahkan tokoh-tokoh provinsi.

Kemenangan cepat Taliban awal tahun ini, setelah lebih dari 20 tahun pasukan AS dan tentara NATO di negara itu, mengejutkan para pejabat di seluruh dunia, yang menyatakan keterkejutannya atas kecepatan kemajuan kelompok militan itu.

Berbicara setelah keruntuhan pemerintah Afghanistan, Presiden Joe Biden mengakui keterkejutannya pada seberapa cepat hal-hal berantakan, dengan alasan bahwa pasukan internasional telah memberi pemerintah Afghanistan setiap kesempatan untuk menentukan masa depan mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Presiden Jokowi Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Melalui Pengesahan UU Cipta Kerja

Oleh: Teguh Ahmad Insani )* Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, yang disahkan pada tahun 2020, merupakan salah satu langkah strategis pemerintahan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini