Pemerintah Kerahkan Tim Investigasi Ahli Tangani Kasus Keracunan MBG

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta, Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaporkan menimpa ribuan anak. Tim ini berfungsi memberikan second opinion sambil menunggu hasil investigasi resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga pemerintah memiliki pijakan ilmiah awal untuk mengambil langkah perbaikan yang cepat dan tepat.

Anggota tim investigasi terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan profesional kesehatan yang berpengalaman dalam investigasi keamanan pangan. Dengan kombinasi keahlian tersebut, tim diharapkan mampu mengurai rantai kemungkinan penyebab, mulai dari kontaminan biologis hingga kimiawi, serta menguji hipotesis klinis seperti reaksi alergi atau faktor non-keracunan lain yang bisa meniru gejala serupa pada anak.

Kepala BGN, Dadan Hindayana menegaskan komitmen penuh lembaganya dalam konferensi pers evaluasi MBG 2025 di Jakarta. Menurutnya, tim khusus dibutuhkan agar publik segera memperoleh penjelasan sementara yang bertanggung jawab tanpa menggantikan kewenangan BPOM. Pendekatan ini diharapkan meredam spekulasi dan memberi kepastian arah penanganan di lapangan.

“Kami membentuk tim khusus agar masyarakat mendapat penjelasan awal yang kredibel tanpa mengganggu otoritas BPOM. Kami berharap isu tak berdasar bisa ditekan dan arah penanganan di lapangan menjadi jelas,” kata Dadan.

Hal sama juga diungkapkan Wakil Kepala BGN, Naniek S Deyang bahwa pihaknya akan membentuk tim investigasi untuk mengatasi masalah keracunan yang masih kerap terjadi. Tim investigasi itu akan bertugas mencari sebab pasti gejala keracunan yang dialami penerima manfaat.

“Peran tim investigasi itu adalah untuk memberikan jawaban sementara ketika BPOM masih melakukan pemeriksaan. Hasil dari tim investigasi itu diharapkan bisa memberikan kepastian di tengah informasi yang belum terverifikasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Staf Presiden (KSP), M Qodari mengatakan Jawa Barat menjadi wilayah dengan laporan kesehatan terbanyak yang sedang dievaluasi dalam program MBG. Namun, pemerintah terus melakukan evaluasi dan memastikan agar pelaksanaan program tersebut tidak menimbulkan keracunan lagi di berbagai daerah.

“Ya harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, agar pelaksanaannya di lapangan bisa menjadi lebih baik. Jangan sampai kemudian anak-anak yang kemudian dirugikan,” ucapnya.

BGN memastikan koordinasi erat dengan fasilitas kesehatan dan BPOM agar langkah korektif berjalan serempak, terukur, dan terdokumentasi dengan baik demi akuntabilitas publik. Temuan interim nantinya akan digunakan untuk tindakan perbaikan cepat, baik bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi maupun penanganan medis peserta didik yang membutuhkan. Dengan kerja lintas keahlian dan disiplin protokol, pemerintah menargetkan kepastian penyebab serta pencegahan kejadian serupa di masa mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini