JAKARTA -Kesiapan pemerintah menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi khusus untuk memastikan kesiapan sektor transportasi dan pasokan energi guna mendukung kelancaran mobilitas masyarakat. Dalam arahannya, Presiden menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat selama periode liburan.
“Libur Nataru merupakan momentum penting bagi banyak keluarga di Indonesia. Oleh karena itu, saya menginstruksikan agar seluruh pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah hingga BUMN, memastikan semua persiapan berjalan lancar. Aspek transportasi, energi, dan infrastruktur harus menjadi prioritas utama,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden menekankan bahwa keberhasilan periode Nataru membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Nataru mulai beroperasi pada 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025 untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan energi. PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa pasokan energi nasional dalam kondisi aman menjelang Nataru.
“Pertamina telah meningkatkan cadangan stok BBM, LPG, dan avtur untuk menghadapi proyeksi kenaikan kebutuhan selama Nataru. Kami juga menyiagakan 7.786 SPBU, 6.806 Pertashop, serta memperkuat infrastruktur distribusi,” kata Simon.
Peningkatan kebutuhan Gasoline (BBM) diperkirakan naik sekitar 5 persen, sementara LPG untuk konsumsi rumah tangga diprediksi meningkat sebesar 2,7 persen. Selain itu, fasilitas tambahan seperti SPBU Siaga dan Kios Pertamina di jalur strategis turut disiapkan.
Area Manager Communication, Relations, and CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan, menjelaskan bahwa Satgas Nataru akan aktif mulai 18 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025. PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Subholding Refining and Petrochemical Kilang Dumai juga telah memastikan kesiapan operasional untuk menjamin pasokan energi.
“Hingga awal Desember 2024, Kilang Dumai dan Kilang Sungai Pakning telah memproduksi lebih dari 34,26 juta barel produk unggulan seperti avtur, solar, dan MFO LS. Kinerja kami bahkan melampaui target produksi, mencapai 99,25 persen dari RKAP 2024,” ungkap Agustiawan.
Langkah-langkah strategis seperti patroli rutin, pengecekan stok produk, dan optimalisasi infrastruktur distribusi dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional.
“Kami berharap upaya ini dapat mendukung kelancaran mobilitas masyarakat selama Nataru,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa seluruh pembangkit listrik, jaringan transmisi, dan distribusi telah berada dalam kondisi siaga. PT PLN (Persero) menegaskan kesiapan pasokan listrik untuk mendukung transportasi dan aktivitas masyarakat selama Nataru
“Kami telah menyiapkan 2.490 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 1.745 lokasi strategis untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik,” ujar Darmawan.