Pembangunan Papua Tepat Sasaran Datangkan Dampak Positif Bagi Masyarakat

Baca Juga

Pembangunan Papua secara tepat sasaran mampu mendatangkan banyak sekali dampak yang sangat positif bagi seluruh masyarakat di wilayah berjuluk Bumi Cenderawasih tersebut, karena warga akan mengalami peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan.

Oleh karena itu, lantaran sangat banyak dan positifnya dampak pembangunan yang mampu masyarakat rasakan apabila terlaksana dengan tepat sasaran, tentu hal tersebut terus Pemerintah Republik Indonesia (RI) upayakan hanya demi kepentingan masyarakat orang asli Papua (OAP).

Apabila taraf hidup masyarakat Papua dan kesejahteraan mereka meningkat, maka pemerataan akan terjadi dengan adil dan tidak lagi ada kesenjangan di Tanah Air. Sehingga visi menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 bukan tidak mungkin akan tercapai.

Salah satu upaya memastikan terwujudnya pembangunan yang tepat sasaran tersebut, pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Jayapura menyampaikan bahwa Rencana Anggaran Program (RAP) Otonomi Khusus (Otsus) mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat OAP.

Penekanan utama dalam setiap kebijakan pembangunan di wilayah berjuluk Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi itu ada 3 hal, yakni pada pemberdayaan, afirmasi dan proteksi untuk Orang Asli Papua.

Seluruh anggaran Otsus hendaknya terimplementasi sesuai dengan program kesejahteraan masyarakat, baik itu pada sektor pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan infrastruktur sehingga memudahkan masyarakat.

Semua harus mengalami penyusunan dan perencanaan dengan baik, bahkan dari sejak tahap pelaporan dari perangkat daerah harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu agar benar-benar mendatangkan dampak positif bagi warga.

Senada, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk juga menegaskan agar penyusunan perencanaan dan penganggaran harus menggunakan program skala prioritas. Oleh karenanya, sangat penting adanya perencanaan yang berkualitas dan tepat sasaran untuk mendorong terwujudnya pemerataan akses layanan pendidikan, kesehatan hingga pekerjaan bagi masyarakat.

Berbagai pemangku kepentingan atau stakeholder terkait harus menyamakan persepsinya serta mampu menyatukan pandangan mengenai apa saja masalah yang menyangkut urusan pemerintahan dan juga pembangunan secara luas, sehingga beragam program pembangunan dapat selalu searah dan selaras dengan pembangunan pada tingkat nasional pula.

Membahas mengenai skala prioritas pembangunan di Bumi Cenderawasih, setidaknya terdapat beberapa poin penting seperti pemenuhan akan infrastruktur dasar dan pemerintahan serta penguatan aspek daya saing perekonomian khusus Orang Asli Papua (OAP).

Pemerintah berupaya untuk mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar secara merata dan berkeadilan, kemudian memenuhi layanan pendidikan dan kesehatan secara bermutu, melakukan pengembangan komoditas unggulan berbasis kearifan lokal dan peningkatan daya saing, peningkatan keamanan dan ketertiban umum hingga pemenuhan dan peningkatan konektivitas wilayah.

Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku bahwa Pemerintah RI sangat ingin membangun Papua agar tidak lagi tertinggal dari daerah lain di Tanah Air.

Menjadi sangat penting, perspektif pembangunan yang terjadi di Bumi Cenderawasih menggunakan asas keadilan. Mereka juga merupakan salah satu bagian dari wilayah di Indonesia, sehingga jangan sampai menjadi nomor dua atau tidak menjadi prioritas.

Justru sebaliknya, karena Papua sangat membutuhkan kehadiran negara dalam upaya pemerataan dan pembangunan, maka saat ini pemerintah terus berfokus untuk mengejar ketertinggalan itu dengan mempercepat pembangunan di sana agar tidak lagi ada kesenjangan dengan daerah lain.

Untuk memastikan hal tersebut, pemerintah juga memastikan bahwa pembangunan di Papua terus melibatkan seluruh masyarakat adat dan juga terlaksana dengan tepat sasaran, memang bagi orang asli Papua (OAP).

Kebijakan pembangunan ekonomi di Papua jelas harus benar-benar tereksekusi dengan tepat sasaran. Bukan hanya itu, namun juga melibatkan semua kalangan, termasuk masyarakat setempat, OAP, masyarakat adat serta seluruh suku di sana harus terlibat dalam proses pembangunan.

Adanya keterlibatan tersebut berfungsi untuk menjamin terwujudnya pemerataan pembangunan dan kesejahteraan. Karena pemerintah memiliki berbagai kebijakan strategis yang memang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi, termasuk juga membuka lapangan pekerjaan sehingga menghadirkan ketahanan pangan di Bumi Cenderawasih.

Bagaimana penetapan akan seluruh program strategis tersebut harus terus melibatkan dan mengikutsertakan banyak pihak, utamanya warga Papua sendiri. Pasalnya, tujuan utama dari adanya program pembangunan yakni tidak lain dan tidak bukan adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat sendiri dan berkontribusi pada ekonomi nasional.

Apabila pembangunan Papua terjadi dengan tepat sasaran, maka hal tersebut akan mendukung penuh terjadinya pertumbuhan ekonomi, baik itu bagi individu masyarakat sendiri, daerah mereka atau bahkan berdampak pula secara nasional.

Pembangunan juga akan menjaga kedaulatan negeri dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi masyarakat di Papua, sebagai salah satu wilayah yang secara integral tidak terpisahkan dari NKRI.

Ketepatan sasaran program pembangunan Papua yang pemerintah lakukan sangat berdampak positif bagi masyarakat karena akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka, termasuk menumbuhkan perekonomian daerahnya juga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini