Pembangunan Kawasan Pantai Malalayang untuk Destinasi Super Prioritas

Baca Juga

MATA INDONESIA, MANADO – Masa pandemi yang perkiraanya sebentar lagi usai akan membuat pariwisata mengeliat kembali.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Destinasi Super Prioritas (DPSP) Manado-Bitung-Likupang, di Provinsi Sulawesi Utara. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sedang menyelesaikan Penataan Kawasan Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penataan dua kawasan wisata tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional di Kota Manado.

Menurutnya, penataan dua kawasan ini harus selesai dengan kualitas sebaik mungkin, sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang.

”Untuk penataan kawasan Pantai Malalayang, saya minta penambahan jumlah dapur di warung-warung. Sehingga pengunjung yang datang nantinya tidak perlu menunggu lama saat memesan makanan,” katanya, Senin, 28 Februari 2022.

Penataan Kawasan Pantai Malalayang dengan anggaran APBN Tahun Jamak 2020-2022 sebesar Rp 65,48 miliar. Pembangunannya di atas lahan seluas 18.500 meter persegi, dengan progres fisik saat ini sebesar 94 persen.

Lingkup pekerjaannya pekerjaan kios untuk pedagang dan dermaga, monumen bola dunia (Bobocha), infrastruktur kawasan, signage, tower/menara pandang, warung apung, toilet umum, dan pekerjaan landscape.

Harapannya dengan selesainya penataan kawasan ini dapat mendukung peningkatan penyerapan tenaga kerja di bidang pariwisata.

Selanjutnya untuk penataan Ecotourism Village Bunaken sejak tahun 2020 hingga tahun 2022 dengan nilai kontrak Rp 28,78 miliar.

Pembangunannya di atas lahan seluas 19 ribu meter persegi. Kedua penataan kawasan tersebut dalam satu paket oleh kontraktor PT Nindya Karya.

Lingkup pekerjaan penataan kawasan Ecotourism Village Bunaken berupa:

  • Pembangunan dermaga
  • Galeri wisata
  • Bangunan terminal
  • Teater budaya .
  • Infrastruktur kawasan
  • Gerbang kawasan
  • Papan lokasi
  • Penataan landscape.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara Kementerian PUPR Komang Raka Maharthana mengatakan, proses pembangunan di kawasan pantai Bunaken dengan penuh kehati-hatian.

“Semuanya dengan mempertimbangkan petunjuk lapangan dari Badan Perlindungan Taman Nasional Bunaken. Demi meminimalkan kerusakan terumbu karang dan biota di kawasan konservasi,” kata Komang.

Setelah kontrak pembangunan berakhir, Komang menyatakan, BPPW Sulut akan melakukan serah terima pengelolaan aset Kepada Pemkot Manado. Hal ini agar segera memberikan manfaat bagi masyarakat umum maupun dunia usaha.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Ancaman Radikalisme Jelang Pilkada Papua 2024

Jayapura – Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi munculnya ancaman radikalisme, terorisme serta tindakan intoleransi jelang Pilkada Serentak 2024. Menjelang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini