MATA INDONESIA, JAKARTA – Calon pemain naturalisasi diminta tak hanya sekadar main di timnas Indonesia. Mereka dituntut bisa memajukan sepak bola tanah air.
Setelah Komisi III DPR RI, giliran Komisi X yang menyetujui proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh. Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, memberi catatan untuk para pemain naturalisasi. Mereka harus bisa memajukan sepak bola Indonesia.
“Tentu, kami berharap kontribusi Jordi tidak berhenti sampai di sini. Nanti setelah menjadi pemain profesional tidak ada salahnya pengabdian membantu pemerintah dengan cara membuat akademi sepakbola di Sulawesi,” ujarnya.
“Semoga itu menjadi kontribusi pasca menjadi pemain profesional di masa yang akan datang,” katanya.
Jordi Amat menyambut baik tantangan dari Komisi X DPR RI. Dia menyebut, akademi sepak bola punya peran penting untuk pembinaan usia dini.
“Saya berharap bisa membantu timnas Indonesia dengan bekal pengalaman saya. Seperti yang anda katakan juga, jika akademi sepakbola itu sangat membantu anak muda di masa yang akan datang, karena olahraga itu sangat penting,” ucap Jordi.
Menurut Huda, naturalisasi hanya menjadi solusi untuk meraih prestasi dalam jangka pendek, utamanya Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Penataan pembinaan atlet harus diatur sungguh-sungguh.
“Karena naturalisasi harus kita tempatkan pada konteks yang sesungguhnya, yaitu agenda yang sifatnya jangka pendek bukan sesuatu yang harus terus menerus dilakukan dalam rangka percepatan prestasi di dunia sepakbola kita,” katanya.
“Dalam jangka panjang, saya kira perlu adanya penataan yang sungguh-sungguh. Ini merupakan pekerjaan rumah bagi PSSI bagaimana roadmap soal prestasi sepakbola ke depan dirancang dengan baik, tujuannya jelas yaitu pemenuhan cita-cita dan prestasi timnas kita yang semakin baik di masa-masa yang akan datang,” ungkapnya.