Pelaku Mutilasi Budi Hartanto Ditangkap! Ini Identitasnya

Baca Juga

MINEWS, SURABAYA – Teka teki siapa pelaku pembunuhan dengan mutilasi Budi Hartanto akhirnya terjawab. Polisi akhirnya menangkap dua pelaku pembunuhan sadis tersebut pada Kamis 11 April 2019.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan satu pelaku berinisial AP ditangkap di Jakarta pada Kamis sore. Sedangkan pelaku lainnya yang berinisial AJ ditangkap di Kediri Kamis malam.

“Ada dua pelaku. Satu berinisial AP dari Jakarta, satunya inisial AJ kita tangkap malam di Kediri,” kata Barung di Surabaya, Jumat 12 April 2019.

Kedua pelaku diakui Barung merupakan warga Kediri. Diketahui, keduanya juga orang terdekat korban. “Dua-duanya orang Kediri. Orang terdekat korban,” lanjutnya.

Ditangkapnya para pelaku ini membuktikan analisa penyidik yang mengatakan bahwa kasus ini bukanlah pembunuhan tunggal. Namun minimal ada dua pelaku yang membantu melancarkan aksinya.

“Polisi menyakini pembunuh bukan tunggal, minimal ada yang membantu mempersiapkannya,” kata Barung.

Sebelumnya, penemuan mayat dalam koper, pada Rabu 3 April lalu, pukul 07.00 WIB membuat geger warga Blitar. Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu. Saat ditemukan, di dalam koper itu terdapat sesosok mayat tanpa bagian kepala.

Berita Terbaru

Hilirisasi Jadi Motor Penyerapan Tenaga Kerja Nasional

Oleh : Doni Wicaksono )* Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, hilirisasi telah menjadi strategi kunci yang diusung oleh pemerintah. Langkah inibukan sekadar kebijakan industrialisasi, tetapi sebuah lompatan strategis untukmengubah struktur ekonomi dari berbasis ekspor bahan mentah menuju pengolahandalam negeri yang bernilai tambah tinggi. Salah satu dampak paling nyata darihilirisasi adalah kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja secara masif, terutama di sektor-sektor yang selama ini hanya menjadi penyedia bahan bakutanpa keterlibatan lebih dalam proses produksi. Dengan mengembangkan rantai nilaiindustri di dalam negeri, hilirisasi menjadi motor penggerak penciptaan lapangankerja yang luas dan berkelanjutan. Transformasi dari ekspor bahan mentah ke pengolahan industri telah membukapeluang besar di berbagai daerah, terutama di wilayah-wilayah penghasil sumberdaya alam. Sebagai contoh, pembangunan smelter di kawasan pertambangan tidakhanya menciptakan lapangan kerja langsung bagi ribuan tenaga kerja, tetapi jugamemicu pertumbuhan ekosistem ekonomi lokal, seperti jasa logistik, katering, transportasi, serta sektor UMKM penunjang lainnya. Pemerintah mencatat denganadanya proyek hilirisasi di sektor nikel, bauksit, dan tembaga, ribuan lapangan kerjatelah tercipta, bahkan sebelum fasilitas industri tersebut sepenuhnya beroperasi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakansebanyak 18 proyek prioritas hilirisasi diperkirakan akan menciptakan hampir 300 ribu lapangan kerja. Proyek-proyek tersebut kini telah memasuki tahap pra-studikelayakan. Pihaknya juga telah menyerahkan dokumen pra-studi kelayakan proyekprioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional kepada Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani. Masuknya Danantara untuk membiayai proyekhilirisasi akan menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerja bagimasyarakat. Hal ini dikarenakan nantinya nilai tambah yang ada di hilirisasi akanmasuk ke dalam negeri. Selain menciptakan lapangan kerja baru, hilirisasi juga mendorong peningkatankualitas sumber daya manusia. Pekerja tidak lagi hanya menjadi buruh kasar dalamproses ekstraksi sumber daya, tetapi mulai dilibatkan dalam proses-proses teknis, manajerial, dan operasional industri pengolahan. Hal ini mendorong peningkatankapasitas tenaga kerja melalui pelatihan, pendidikan vokasi, dan transfer teknologiyang difasilitasi oleh pemerintah maupun sektor swasta. Dengan begitu, hilirisasibukan hanya menciptakan kuantitas pekerjaan, tetapi juga meningkatkan kualitasdan daya saing tenaga kerja nasional di tingkat global. Kebijakan hilirisasi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomiannegara. Dengan mengolah bahan mentah di dalam negeri, Indonesia tidak hanyamemperoleh nilai jual yang lebih tinggi dari produk turunannya, tetapi jugamemperkuat posisi dalam rantai pasok global. Hal ini membuka peluang eksporproduk jadi atau setengah jadi ke berbagai negara dengan nilai yang lebih tinggidibandingkan ekspor bahan mentah. Dengan demikian, pendapatan negarameningkat, devisa bertambah, dan stabilitas ekonomi nasional dapat lebih terjaga. Sementara itu, Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia,Muhammad Ishak Razak mengatakan hilirisasi dapat meningkatkan nilai tambahekonomi komoditas primer dan meningkatkan kontribusi industri pengolahanterhadap produk domestik bruto (PDB). Selain itu, proyek-proyek tersebut dapatmendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja sehingga mengurangipengangguran, terutama di daerah-daerah kaya sumber daya, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Pemerintah secara konsisten mendorong percepatan hilirisasi melalui berbagaikebijakan strategis. Salah satunya adalah pemberian insentif investasi kepadaindustri pengolahan dalam negeri, termasuk keringanan pajak, kemudahanperizinan, dan penyediaan infrastruktur pendukung. Selain itu, regulasi laranganekspor bahan mentah juga menjadi langkah tegas yang memperkuat posisi industrihilir dalam negeri. Kebijakan ini meski sempat menimbulkan tantangan, terbuktimembawa dampak positif dalam jangka menengah dan panjang, termasuk dalammenciptakan iklim investasi yang kompetitif dan kondusif bagi pertumbuhan industriberbasis sumber daya alam. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama dalammenyukseskan hilirisasi sebagai motor penyerapan tenaga kerja nasional. Pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi dalam menyediakan regulasi yang mendukung, infrastruktur yang memadai, serta pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri. Sektor swasta, di sisi lain, diharapkan berperanaktif dalam membangun industri hilir yang berkelanjutan, bertanggung jawabterhadap lingkungan, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakatsekitar. Sementara itu, masyarakat juga perlu merespons peluang ini dengansemangat untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi agar dapat bersaing di era industri baru yang lebih kompleks dan dinamis. Ke depan, hilirisasi akan terus menjadi pilar penting dalam strategi pembangunannasional, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti dekarbonisasi, transisi energi, dan digitalisasi. Hilirisasi tidak hanya relevan di sektor tambang, tetapi juga dapat diperluas ke sektor perkebunan, perikanan, dan industri kreatif. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan jumlah penduduk usiaproduktif yang besar,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini