Pebulutangkis Asing ‘Terhipnotis’ Tarian Kecak

Baca Juga

MATA INDONESIA, NUSA DUA – Panitia penyelenggara Indonesia Badminton Festival (IBF) 2021 memberikan sajian istimewa kepada para atlet serta ofisial dengan mengajak mereka melihat pertunjukan Tari Kecak di Uluwatu, Kuta Selatan.

Digelar di tengah suasana tenggelamnya matahari di Pulau Dewata, Tari Kecak membuat beberapa pemain bulutangkis seperti Pusarla V. Sindhu (India), Jordan Hart (Polandia), Gabriela dan Stefani Stoeva (Bulgaria) terpesona.

“Pertunjukan yang sangat baik, saya jadi menyukai tempat ini dan membuat saya bisa refreshing sejenak menghadapi turnamen berikutnya,” ungkap Sindhu.

“Saya tidak menyangka akan dibawa ke tempat seperti ini. Kami menjadi tahu budaya lokal yang ada di sini sambil menikmati suasana sore yang sangat indah di Pulau Bali,” tambah Jordan Hart.

Hal senada juga dikatakan oleh Stoeva bersaudara. Pebulutangkis asal Bulgaria itu mengaku kagum dengan pertunjukan yang disajikan oleh panitia penyelenggara.

“Kami sangat senang melihat keindahan budaya yang ada di sini. Kami jadi tahu bahwa di sini selain pulau yang sangat bagus juga memiliki banyak budaya. Kami belum pernah sebelumnya melihat hal ini,” ujar Gabriel.

Sebelum tampil di ajang Indonesia Open 2021 yang digelar pada 23-28 November, panitia penyelenggara IBF 2021 mengajak atlet, ofisial, wasit, media serta beberapa perangkat pertandingan lainnya untuk pergi ke Uluwatu.

Selain menyaksikan Tari Kecak, mereka yang ikut tur kali ini juga melihat pementasan cerita epos Ramayana yang mana merupakan cerita legendaris terkenal di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini