Paus Fransiskus Serukan Perdamaian dan Toleransi dalam Kunjungan ke Indonesia

Baca Juga

Jakarta – Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia, mengunjungi beberapa tempat penting sebagai bagian dari upayanya memperkuat dialog antaragama. Agenda kunjungan tersebut mencakup Masjid Istiqlal, Kantor Pusat Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan puncaknya adalah Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Pada pagi hari, Paus Fransiskus memulai kunjungannya dengan mengunjungi Masjid Istiqlal. Di sana, ia disambut hangat oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, yang mendampingi Paus dalam tur keliling masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut. Dalam kesempatan itu, Imam Besar Nasaruddin Umar mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ini merupakan suatu simbol kerukunan umat beragama di dunia. Meski ditengah perbedaan namun tetap saling menghormati, hidup rukun dan bertoleransi antar umat.

“Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal adalah simbol kuat dari persaudaraan antarumat beragama yang harus terus dijaga. Ini menunjukkan bahwa perbedaan agama tidak harus menjadi penghalang, melainkan kekuatan untuk membangun kedamaian bersama,” ujar Nasaruddin Umar.

Setelah kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus melanjutkan perjalanan ke Kantor Pusat KWI. Di sana, ia disambut oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Antonius Subianto Bunjamin. Pertemuan tersebut membahas berbagai isu sosial dan keagamaan, serta pentingnya kerja sama antara umat Katolik dengan umat lainnya dalam rangka menjujung tinggi toleransi antar umat beragama di Indonesia.

“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan Paus Fransiskus yang memberikan semangat bagi umat Katolik di Indonesia untuk terus menjalin hubungan baik dengan semua kalangan, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Antonius Subianto Bunjamin.

Puncak dari kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta adalah Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno yang sekitar 86 ribu undangan umat Katolik dari seluruh penjuru tanah air. Misa yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus ini berlangsung khidmat dan penuh makna. Dalam homilinya, Paus mengajak seluruh umat untuk terus menjaga kedamaian, kerukunan, dan persatuan di tengah keberagaman.

“Kita dipanggil untuk menjadi pembawa damai di dunia yang sering kali dilanda konflik. Kedamaian harus dimulai dari diri kita sendiri dan kemudian kita bagikan kepada orang lain,” ujar Paus Fransiskus.

Kunjungan Paus Fransiskus ini mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan, baik di dalam negeri maupun internasional. Langkahnya dianggap sebagai upaya konkret untuk mempromosikan dialog antaragama dan memperkuat fondasi toleransi di Indonesia, sebuah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia namun juga memiliki keragaman agama yang tinggi.

Dengan berakhirnya kunjungan ini, diharapkan semangat persaudaraan antarumat beragama di Indonesia semakin kokoh, serta Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengelola keberagaman dengan baik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Siapkan Pemulihan Infrastruktur Strategis Bencana Sumatera

Oleh: Citra Kurnia Khudori)* Bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera telah merusakinfrastruktur, mulai dari jalan, jembatan, hingga fasilitas publik vital. Kerusakan initidak hanya menghambat aktivitas ekonomi dan layanan dasar, tetapi juga menentukan kecepatan pemulihan kehidupan masyarakat terdampak. Dalam konteks pemulihan pascabencana, pembangunan infrastruktur strategis tidakdapat dilepaskan dari kebutuhan masyarakat di tingkat paling dasar. Akses jalan, jembatan penghubung, dan fasilitas umum menjadi prasyarat agar distribusibantuan, layanan kesehatan, serta aktivitas ekonomi lokal dapat kembali berjalan. Pemerintah pun menegaskan komitmennya untuk menyiapkan langkah pemulihaninfrastruktur secara terencana, terukur, dan berkelanjutan. Upaya ini menjadi krusialagar proses rehabilitasi tidak sekadar membangun kembali yang rusak, melainkanmemperkuat daya tahan wilayah terhadap risiko bencana di masa depan. Beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto telah memaparkan sejumlahlangkah strategis pemerintah dalam percepatan pemulihan infrastruktur dasar dan peningkatan pelayanan bagi masyarakat. Langkah tersebut didukung denganpenyiapan anggaran khusus untuk memperkuat fasilitas desa dan infrastrukturdaerah.  Presiden Prabowo mengatakan, anggaran tersebut disiapkan dengan melakukanpenghematan di tingkat pusat agar dapat sebanyak mungkin memberikan bantuanguna kepentingan rakyat di paling bawah, seperti desa dan kecamatan.  Terkait infrastruktur yang rusak akibat bencana, Presiden Prabowo menegaskanbahwa pemerintah akan segera memperbaiki jalur-jalur vital yang terdampak banjir. Langkah itu dinilai penting untuk diprioritaskan karena berdampak pada pemulihankonektivitas wilayah dan memastikan aktivitas warga dapat berjalan normal.  Sejauh ini, jalan-jalan yang rusak, serta jembatan-jembatan yang putus telahmenghambat penyaluran bantuan bagi para korban bencana. Dengan akses jalanyang terhubung kembali diharapkan pemulihan bencana bisa dilakukan dengancepat.  Selain infrastruktur dasar, Presiden Prabowo memastikan komitmen pemerintahdalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan di...
- Advertisement -

Baca berita yang ini