Papua Minta Percepatan Pembangunan di Wilayahnya Langsung Diawasi Presiden

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Presiden Joko Widodo diharapkan mengawasi langsung percepatan pembangunan di Papua. Hal ini menurut Sekretaris Daerah Provinsi Papua Dance Yulian Flassy supaya Inpres no 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat bisa dilakukan secara maksimal.

Yulian meminta kementerian dan lembaga terkait di Jakarta menyediakan alokasi anggaran guna menunjang keberadaan Inpres tersebut. ”Saya juga meminta agar koordinasi maupun pengawasan Inpres tersebut langsung di bawah kendali Presiden Joko Widodo. Dengan demikian, produk hukum itu memiliki taji bahkan kekuasaan untuk mempercepat kesejahteraan dan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat,” katanya dalam pernyataan di Jayapura.

Sebab, kata dia, kalau tidak ada pengawasan langsung dari Presiden bisa jadi Inpres ini tinggal nama saja. “Karena sampai sekarang teman-teman para bupati tanya, Inpres ini ada namun uangnya mana? Dari mana penganggaran untuk mengimplementasi Inpres itu,” katanya.

Ia menjelaskan dari pengalaman yang ada, sejumlah produk hukum yang diterbitkan untuk mempercepat pembangunan di Papua implementasinya sangat tidak maksimal. “Bahkan untuk mengundang kementerian lembaga saja dalam rangka koordinasi program dari sebuah produk hukum percepatan pembangunan, itu cukup sulit,” katanya.

Pihaknya berharap ada pengawasan yang terstruktur dari pimpinan teratas sehingga proses pembangunan yang dilakukan untuk Papua benar-benar tepat sasaran. “Contoh persoalan kami di Papua ini ada kesenjangan harga antara barang di pesisir dan pegunungan. Telur saja satu butir bisa sampai Rp 15.000 di pegunungan, belum lagi kita bicara tentang inflasi dan sebagainya,” katanya.

Ia mengatakan kalau semua kementerian lembaga tidak bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk mengatasi masalah ini maka sampai akhir pemerintahan Presiden Jokowi tidak akan ada hasilnya bagi Papua. “Maka itu, semua pihak harus komitmen dan mendukung Inpres percepatan pembangunan Papua ini.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini