MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian baru saja mengeluarkan surat edaran (SE) Menteri Pertanian soal pemotongan hewan kurban.
Diyan Artanto dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogya menegaskan dengan keluarnya SE Nomor 03/SE/PK.300/M/5/2022 dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan dan pemotongan hewan kurban dalam situasi wabah PMK.
Menurut Diyan panitia kurban harus melakukan penyisihan organ hewan kurban yang ditemukan terindikasi PMK. Daging hewan tersebut harus terlebih dahulu dieliminasi. Kemudian selanjutnya, pada organ tubuh hewan dengan PMK harus dilakukan perebusan.
Oleh sebab itu, panitia kurban wajib menyediakan fasilitas perebusan. ”Fasilitas perebusan ini terkait PMK, harus siap,” ujarnya Rabu 22 Juni 2022.
Selain itu, pantia kurban harus memenuhi fasilitas lainnya, seperti kandang isolasi, tempat pemotongan, fasilitas air bersih, dan galian. Hal itu untuk menyesuaikan dengan syarat dan fasilitas pemotongan hewan kurban di luar rumah pemotongan hewan.
“Panitia juga harus menyiapkan petugas disinfeksi terhadap kendaraan pengangkut hewan yang datang, lantai, peralatan dan setelah proses pemotongan selesai,” katanya.
Sementara, Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menambahkan, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 32 tahun 2022 dapat juga menjadi acuan saat pemotongan kurban.
Dia menjelaskan, sebaiknya masyarakat memastikan kesehatan hewan kurban yang akan disembelih. Sebab sudah menjadi anjuran dalam agama, hewan kurban harus sehat.
”Misalnya kondisi hewan tidak cacat dan secara usia memenuhi ketentuan,” katanya.
Terpisah, Wikan Aji Prabandaru, Ketua Pusat Pengadaan Hewan Qurban Angkatan Muda Muhammadiyah (PPHQ AMM) Kotagede mengaku berhati-hati dalam penjualan tahun ini. Upaya maksimal dilakukan agar hewan kurban yang dijualnya tidak terinfeksi PMK.
Wikan menyebut, lembaganya tetap melayani pembelian kambing, domba dan sapi. Tapi berbeda dengan tahun lalu, penjualan sapi tahun ini menggunakan sistem pre order atau pemesanan. Sehingga sapi tidak didatangkan langsung ke kandang.
“Karena risikonya sangat besar, jadi kami bilang ke jamaah untuk pre order,” kata dia.
Reporter: M Fauzul Abraar