MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Awal 2020 Pangeran Harry memutuskan untuk meninggalkan Kerajaan Inggris usai keputusannya mundur dari tugas resmi kerajaan. Bersama istrinya, Megan Markle dan anaknya, Archie Harrison Mountbatten-Windsor, Pangeran Harry memutuskan untuk tinggal dan menetap di Vancouver.
Setahun sudah berlalu, Pangeran Harry tentu patah hati atas perpisahannya dengan keluarga kerajaan. Meski demikian, Pangeran Harry dan Meghan bahagia dengan kehidupan baru mereka yang kini kabarnya tinggal di Amerika Serikat, ungkap penyiar sekaligus orang kepercayaan, Tom Bradby dalam sebuah wawancara.
“Saya pikir dia (Pangeran Harry) patah hati akan situasi dengan keluarganya,” ungkap Bradby dalam sebuah wawancara untuk acara “Love Your Weekend with Alan Tiychmarsh”.
“Tapi apakah mereka tidak bahagia di luar sana? Tidak, menurut saya itu tidak benar. Saya pikir mereka sebenarnya cukup bahagia, tetapi saya pikir mereka bergumul dengan posisinya dalam hidup, saya pikir semua begitu,” sambungnya, melansir Reuters.
Dalam wawancara tersebut, Bradby juga mengungkapkan bahwa telah terjadi ketegangan dalam keluarga kerajaan sejak pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle tahun 2018. Kemudian saat Meghan menangis karena kesulitan menjadi seorang ibu baru dan menghadapi pengawasan yang tiada henti.
“Ya, situasi dengan keluarga kerajaan jelas tidak ideal dan ini merupakan tahun yang sangat sulit bagi mereka semua. Masih banyak rasa sakit hati di semua sisi dan itu sangat sulit,” lanjutnya.
Film dokumenter Bradby tentang pasangan tersebut menunjukkan keputusan mereka untuk mundur dari semua tugas resmi kerajaan tahun 2020. Sejak saat itu Harry dan Meghan sibuk dalam badan amal, kontrak TV, serta media lainnya.
Pasangan yang menikah di Windsor Castle, tepatnya di St. George’s, Inggris juga meluncurkan podcast debut mereka pada Desember tahun lalu. Dan terbaru, keduanya mengajukan beberapa gugatan hukum terhadap pers di Negeri Ratu Elizabeth.