MATA INDONESIA, JAKARTA-Guna mengantisipasi penyebaran virus corona, Perusahaan raksasa Google merumahkan 300.000 karyawannya yang berbasis di Inggris, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika untuk bekerja dari rumah mulai hari ini, Kamis 12 Maret 2020.
Dilansir dari CNBC Internasional, 12 Maret 2020, juru bicara Google mengatakan satu-satunya wilayah yang tersisa menjalankan bisnis seperti biasanya pada saat ini adalah Amerika Latin.
Langkah-langkah terbaru ini merupakan upaya Google Alphabet untuk memobilisasi lebih dari 300.000 pekerja untuk menangani krisis COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan wabah korona sebagai pandemi global. Terhitung saat ini, wabah corona telah menewaskan lebih dari 4.291 orang dan menginfeksi sedikitnya 119.470 orang di seluruh dunia.
Diketahui, Google telah memblokir semua pengunjung eksternal untuk datang ke beberapa kantornya, termasuk New York, San Francisco Bay Area dan kantor pusat Mountain View, California. Serta membatalkan semua wawancara kerja di tempat tersebut.
Selain itu, Google memberi tahu lebih dari 100.000 karyawannya di Amerika Utara untuk tetap di rumah di tengah virus itu hingga setidaknya 10 April.
CEO Google, Sundar Pichai dan CFO Google, Ruth Porat, mendesak karyawan untuk tetap termotivasi untuk menjalankan infrastruktur global Google di tengah perubahan besar dan kekhawatiran seputar penyebaran virus.
“Kami tahu ini adalah waktu yang sangat meresahkan bagi semua orang,” kata Pichai dalam email internal, peka lalu.
Ia menambahkan bahwa perusahaan memiliki tim keamanan dan ketahanan yang siap menjalankan pusat komando 24 jam untuk membantu para eksekutif memantau situasi penyebaran corona.
