Palestina Anggap Tahanan yang Kabur dari Penjara Israel sebagai Pahlawan

Baca Juga

MATA INDONESIA, YERUSALEM – Polisi Israel mengatakan bahwa pada Jumat (10/9) malam waktu setempat, mereka berhasil menangkap dua dari enam tahanan keamanan Palestina yang melarikan diri dari Penjara Gilboa pada awal pekan kemarin.

“Keduanya ditangkap di kota Nazareth, Israel utara,” kata aparat kepolisian Israel, melansir Times of Israel.

Polisi mengidentifikasi keduanya sebagai Yaquob Qadiri dan Mahmoud al-Arida, keduanya dari Jihad Islam. Al-Arida dilaporkan telah mendalangi jailbreak. Sementara adik laki-lakinya, Mohammed masih dalam pencarian.

Polisi mengatakan keduanya tidak melawan ketika ditangkap dan ditemukan setelah pengejaran yang melibatkan helikopter.

Pria yang mengenakan celana jins dan kaus oblong berwarna hijau itu dengan tenang mengidentifikasi dirinya sebagai Qadiri dan menjawab “ya” ketika ditanya apakah dia salah satu tahanan yang melarikan diri. Qadiri menjalani dua hukuman seumur hidup untuk percobaan pembunuhan dan penanaman bom.

Setelah penangkapan, keduanya dipindahkan ke Shin Bet untuk diinterogasi dan para pejabat berharap mereka dapat memberikan petunjuk untuk menangkap kembali empat buronan lainnya.

Al-Arida, yang dianggap sebagai anggota senior Jihad Islam, dipenjara seumur hidup karena aktivitas teroris, termasuk serangan yang menewaskan tentara Israel. Qadiri, juga merupakan anggota Jihad Islam, ia menjalani hukuman seumur hidup atas tindakan terorisme termasuk pembunuhan seorang warga Israel tahun 2004. Kedua pria tersebut juga dilaporkan terlibat dalam upaya tahun 2014 untuk keluar dari Gilboa.

Bagi warga Palestina, para buronan itu secara luas dianggap sebagai pahlawan yang berhasil membebaskan diri dari hukuman seumur hidup. Di Jalur Gaza serta di Tepi Barat, orang-orang Palestina mengadakan pertemuan untuk merayakan pembobolan penjara.

 “Mereka meraih kehormatan dengan keberhasilan operasi pelarian mereka, mempermalukan kekuatan pendudukan dan menghancurkan prestisenya. Menangkap mereka tidak akan menghapus rasa malu pendudukan, juga tidak akan menghancurkan keinginan (kedua tahanan). Suatu hari mereka akan bebas di luar jeruji sipir,” tutur juru bicara Hamas Abd al-Latif al-Qanou.

Jihad Islam juga merayakan keberhasilan melarikan diri enam warga Palestina tersebut dan memperingatkan Israel terhadap bahaya yang akan datang. Kelompok ini juga mengatakan bahwa operasi tidak akan menjadi yang terakhir, masih ada perjuangan panjang di depan.

“Kami menganggap musuh sepenuhnya bertanggung jawab atas kehidupan dua tahanan yang ditangkap di Nazaret. Menempatkan hidup mereka dalam bahaya akan menjadi deklarasi perang terhadap rakyat Palestina,” kata kelompok Jihad Islam dalam sebuah pernyataan.

“Israel berusaha menggunakan gambar penangkapan dua pejuang untuk mencoba dan menunjukkan bahwa ini adalah kemenangan, untuk merevitalisasi citra tentaranya yang telah menjadi sasaran ejekan,” kata juru bicara Jihad Islam Daoud Shehab kepada Al-Lebanon Al- jaringan Mayaden.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini