Oratmangoen Batal Diajukan Jadi WNI, Digantikan Kevin Diks

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PSSI memasukkan nama Kevin Diks sebagai salah satu pemain keturunan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Dia menggantikan posisi Ragnar Oratmangoen.

Kevin Diks sebenarnya bukan nama baru. Dia menjadi satu dari empat nama yang diminta pelatih Shin Tae-yong dijadikan WNI selain Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Mees Hilgers.

Tapi, saat itu Diks tak merespons dan Shin Tae-yong menggantikan posisinya dengan Oratmangoen. Beberapa pekan lalu, Diks memberikan respons dan bersedia membela timnas Indonesia. PSSI sudah menginformasikan pada Oratmangoen tak lagi masuk proyek jadi WNI.

“Hari ini banyak yang bertanya kepada saya, apakah benar seperti di berita: Ragnar Oratmangoen diganti oleh Kevin Diks? Iya berita tersebut benar. Ini adalah karena ada permintaan dari Coach STY (Shin Tae-yong),” tulis anggota exco PSSI, Hasani Abdulghani, di Instagram.

“Soal pemanggilan pemain adalah wilayahnya pelatih. Kami federasi (PSSI) hanya membantu. Mudah-mudahan saja semuanya berjalan dengan lancar,” katanya.

PSSI akan menunggu proses pembicaraan Kevin Diks dengan orang tuanya lebih dulu. Hal serupa berlaku dengan Mees Hilgers. Bila semuanya lancar, PSSI langsung memeriksa kelengkapan dokumen yang dibutuhkan menjadi WNI.

Sebelumnya, PSSI sudah menyerangkan dokumentasi milik Sandy Walsh dan Jordi Amat ke Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 26 Januari 2022.

Kevin Diks saat ini memperkuat klub Denmark, FC Copenhagen. Dia berposisi sebagai bek kanan. Pemain berusia 25 tahun itu juga pernah memperkuat Vitesse Arhnem, Feyenoord, dan Fiorentina.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini