Ondoafi Yanto Eluay: Komitmen untuk Hentikan Aksi Kekerasan dan Wujudkan Kedamaian di Papua

Baca Juga

Papua – Ondoafi sekaligus Tokoh Adat Papua, Yanto Eluay, menyampaikan keprihatinannya atas sejumlah kejadian kekerasan yang terus terjadi di Tanah Papua, terutama di beberapa kabupaten di wilayah pegunungan. Ia menegaskan komitmennya untuk menghentikan aksi-aksi yang menimbulkan korban jiwa, harta benda, dan mengganggu kehidupan masyarakat.

“Kami sebagai tokoh adat memiliki kewajiban untuk selalu mengimbau agar aksi-aksi kekerasan yang meresahkan dan mengancam kedamaian, keamanan, serta kenyamanan masyarakat tidak terus terjadi. Situasi ini telah berdampak pada semua aspek, termasuk ekonomi dan pendidikan,” ujar Yanto Eluay.

Ia juga mengungkapkan harapannya agar pihak-pihak yang masih terlibat dalam aksi kekerasan segera menghentikan tindakan brutal yang hanya berhadapan dengan aparat keamanan. “Kami mendukung sepenuhnya upaya TNI dan POLRI dalam menegakkan hukum terhadap siapa pun yang terlibat dalam aksi kekerasan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yanto Eluay menyerukan kepada seluruh masyarakat Papua untuk bekerja sama dengan pemerintah, TNI, dan POLRI dalam menciptakan situasi yang aman dan damai di Tanah Papua. Ia juga menekankan pentingnya peran semua elemen masyarakat—tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda—dalam mewujudkan Papua yang damai.

“Dalam berbagai kesempatan, saya selalu mengingatkan bahwa kedamaian adalah kebutuhan kita bersama. Kita semua harus berkomitmen untuk membantu TNI dan POLRI dalam rangka penegakan hukum,” tambahnya.

Yanto Eluay juga menyoroti dampak buruk yang ditimbulkan oleh aksi kekerasan terhadap infrastruktur penting, seperti sekolah dan kantor pemerintahan. Ia mengingatkan bahwa aksi-aksi tersebut tidak hanya merusak fasilitas umum, tetapi juga mengganggu proses belajar-mengajar dan kegiatan ekonomi masyarakat.

“Mari kita bersama-sama menjaga Papua tetap damai dan menyelesaikan persoalan dengan cara yang damai. Papua harus menjadi tanah yang aman dan damai untuk kita semua,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Yanto Eluay menegaskan dukungannya terhadap segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah, TNI, dan POLRI dalam menegakkan hukum di Papua. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus mencari solusi komprehensif demi mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di Tanah Papua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini