MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menghapus foto Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dari cover foto akun Twitter-nya. Apa yang dilakukan Netanyahu sejatinya sah-sah saja, tetapi menjadi teka-teki mengingat keduanya merupakan sekutu terdekat.
Foto Netanyahu yang duduk di sebelah Trump pada pertemuan di Gedung Putih telah lama menjadi kebanggaan di akun resmi @netanyahu. Foto tersebut menjadi saksi betapa dekatnya hubungan pemimpin konservatif Israel dengan presiden Republik itu.
Sebagai gantinya, Netanyahu pun memasang fotonya yang tengah disuntik vaksinasi virus corona sebagai cover plus slogan untuk kampanye vaksin di Israel “Warga Israel, kami hidup kembali.”
Bukan rahasia, bila Netanyahu merupakan sekutu terdekat Trump di kawasan Timur Tengah. Ketua Partai Likud itu juga kerap mendukung berbagai kebijakan Trump, seperti di Iran dan Palestina. Pun ketika, Trump gagal memenangi Pemilihan Presiden AS yang dihelat pada 3 November 2020, Netanyahu masih setia memberi dukungan.
Melansir Reuters, Netanyahu sempat mengganti cover foto Twitter-nya bertema Hanukkah, atau dengan nama lain festival Pentahbisan –yakni festival Yahudi yang disebut juga dengan Festival Kenisah atau Penahbisan Bait Allah dirayakan di Yerusalem pada 25 Kislew selama 8 hari.
Kembali kepada keputusan Netanyahu yang mengganti cover fotonya di Twitter. Hal ini pun menimbulkan spekulasi media bahwa Netanyahu telah memutuskan untuk menjauhkan diri dari Trump.
Hingga saat ini, tidak ada penjelasan yang diberikan di situs resmi Netanyahu mengenai hilangnya foto dirinya dan Trump. Hal ini terjadi sehari sebelum DPR AS mempertimbangkan pemakzulan Trump menyusul insiden memalukan yang dilakukan para pendukungnya di Capitol Hill pada pekan lalu.
Sementara akun Twitter Trump secara permanen ditangguhkan oleh Twitter pada Jumat (8/1). Raksasa media sosial itu khawatir, Trump akan menghasut pendukungnya melakukan kekerasan.
Dalam sambutan yang disiarkan televisi pada Kamis (7/1), Netanyahu menyebut peristiwa di Capitol Hill sebagai amukan. Meski demikian, Netanyahu meyakini bahwa demokrasi di Negeri Paman Sam akan menang.