Namanya Dicatut Investasi Bodong, Lee Chong Wei Geram

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Mantan pebulutangkis top dunia, Lee Chong Wei geram namanya dicatut dalam sebuah iklan investasi bodong. Menurut dia, tak ada jalan pintas untuk menjadi kaya.

Nama Chong Wei dicatut untuk investasi bodong yang beredar di internet. Dalam iklan disebutkan, Chong Wei memiliki investasi rahasia yang bisa membuat orang Malaysia cepat kaya.

Chong Wei geram namanya dicatut. Peraih dua medali perak Olimpiade itu menegaskan, kekayaan tak bisa didapat dalam waktu singkat. Dibutuhkan bertahun-tahun kerja keras untuk bisa meraihnya.

“Itu berita palsu dan saya harap semua orang tak memercayainya. Jangan tertipu. Tidak ada jalan singkat untuk meraih kesuksesan atau terkenal. Uang tidak datang tanpa kerja keras. Butuh bertahun-tahun untuk saya bisa ada di posisi sekarang,” ujar Chong Wei, dikutip dari The Star, Senin 27 Juli 2020.

“Kesuksesan tak bisa didapat dalam waktu sehari. Bagaimana mungkin saya bisa membantu orang menjadi sukses dalam waktu singkat ketika saya harus menjaga jarak? Berita di internet tidak benar. Harusnya mereka tak memakai nama orang lain untuk meraup uang. Saya akan mempelajari masalah ini,” katanya.

Chong Wei berharap, semua orang atau atlet tidak mencari jalan singkat, tapi fokus pada kariernya masing-masing.

“Perjalanan seorang atlet sangat panjang dan menantang, tapi terus fokus. Pada suatu saat, mereka akan memetik hasil dari kerja kerasnya,” tegas Chong Wei.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini