Mourinho Tak Kaget Masih Dapat Sambutan Hangat Fans MU

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Jose Mourinho masih mendapat sambutan hangat saat kembali ke Old Trafford sebagai lawan. Mourinho tak kaget dengan sambutan fans Manchester United itu.

Mourinho melatih MU selama dua setengah tahun. Dalam kurun waktu tersebut, The Special One mempersembahkan gelar Liga Europa dan Piala Liga, serta runner-up Piala FA.

Mourinho meninggalkan MU pada Desember 2019 dan posisinya digantikan Ole Gunnar Solskjaer. Musim lalu, pelatih asal Portugal mendapat sambutan hangat ketika kembali ke Old Trafford sebagai juru racik Tottenham Hotspur.

Minggu 4 Oktober 2020 malam WIB, Mourinho akan kembali ke Old Trafford menghadapi Manchester United. Bedanya, kali ini tak ada fans yang akan menyambut karena pertandingan sepak bola masih tanpa penonton.

“Saya tak terkejut (dengan sambutan hangat fans MU). Saya tak pernah punya masalah dengan klub. Fans tahu saya sudah memberikan segala yang saya mampu. Saya memenangkan semua yang mungkin dimenangkan dan saya tidak memenangkan yang tak mungkin dimenangkan,” kata Mourinho, dikutip dari Sky Sports, Sabtu 3 Oktober 2020.

“Saya memberikan semuanya untuk klub. Saya memberikan hidup saya untuk klub dan juga profesionalisme saya. Di internal klub, saya punya banyak teman, banyak orang luar biasa,” ujarnya.

“Saya tetap merasakan masa-masa indah, perasaan yang harus saya lupakan dulu selama 90 menit karena dalam 90 menit, mereka ingin menang, saya ingin menang, itulah sepak bola,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pusaran Konflik di Pantai Sanglen Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Berangkat dari penutupan akses masuk Pantai Sanglen, Kemadang, Gunungkidul, yang dilakukan oleh Kraton Yogyakarta dan Obelix. Warga setempat, yang selama ini memanfaatkan lahan Pantai Sanglen untuk bertani dan mencari nafkah, merasa terpinggirkan. Mereka khawatir pengembangan pariwisata berskala besar akan mengabaikan kesejahteraan masyarakat lokal dan merusak lingkungan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini