MATA INDONESIA, TURIN – Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora merespons tanggapan Cristiano Ronaldo yang dituduh melanggar protokol kesehatan. Spadafora meminta Ronaldo tidak bertindak arogan.
Spadafora menilai Ronaldo melanggar protokol kesehatan saat meninggalkan Italia ke Portugal dan dari Portugal ke Italia untuk berlaga di UEFA Nations League.
Ronaldo dikabarkan menolak menjalani karantina selama dua pekan di J-Hotel setelah dua staf Juventus dinyatakan positif Covid-19. Pemain 35 tetap terbang ke Portugal.
Satu pekan di Portugal, Ronaldo dinyatakan positif Covid-19 dan merupakan satu-satunya pemain Potugal yang dinyatakan positif. Kemudian, Ronaldo memilih kembali ke Turin, Italia, menjalani karantina.
Ronaldo menegaskan tak melanggar protokol karena sudah menjalani prosedur yang ada termasuk tak melakukan kontak dengan siapa pun selama berada di rumah.
Spadafora mengkritik Ronaldo karena bersikap arogan. Menurut dia, statusnya sebagai bintang sepak bola bukan berarti bisa seenaknya bersikap arogan dan tak menghormati sebuah institusi.
“Kemampuan pemain tertentu bukan berarti bisa bersikap arogan, tidak menghormati sebuah istitusi, dan berbohong. Harusnya dia harus lebih bertanggung jawab dalam berpikir sebelum bicara dan menjadi contoh banyak orang,” kata Spadafora, dikutip dari Football Italia, Sabtu 17 Oktober 2020.
“Saya tak ingin melanjutkan isu ini tanpa batas waktu. Kemarin saya mengonfirmasi mengenai beberapa pemain Juventus yang meninggalkan hotel berdasarkan komunikasi dengan otoritas kesehatan setempat (ASL),” tambahnya.
“Saya tidak akan campur tangan lebih lanjut tentang topik ini dan saya mendoakan semua yang dinyatakan positif Covid-19 bisa segera pulih,” tuturnya.