Menparekraf Yakini WWF ke-10 Berikan manfaat Ekonomi

Baca Juga

Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan potensi belanja para delegasi World Water Forum atau WWF ke-10 mencapai Rp.1,7 triliun. Menurutnya angka tersebut diperhitungkan selama gelaran WWF berlangsung.

“Hasil ini kami harapkan selama enam hari mendatang sampai 25 Mei 2024,” kata Sandiaga Uno di Media Center WWF ke -10.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan perhitungan diperoleh dengan mengalikan total peserta yang diprediksi mencapai 50 ribu orang dengan mengalikan rata-rata pengeluaran untuk belanja yang mencapai Rp.34 juta.

Selanjutnya, Menparekraf Sandiaga menjelaskan bahwa Pemerintah terus berupaya memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) termasuk dengan memanfaatkan momentum WWF ke-10.

Dalam WWF ke-10, imbuhnya, pemerintah melibatkan sebanyak 500 pelaku UMKM yang memajang produk mereka, tersebar di tiga lokasi selama pelaksanaan World Water Forum Ke-10 itu.

Menurut Sandiaga, lokasi pameran produk UMKM tersebut tersebar di beberapa lokasi. Seperti Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), kawasan Kuta dan Bali Collection Nusa Dua.

Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan produk-produk UMKM yang ditampilkan telah melalui proses kurasi secara ketat. Utamanya terkait produksi yang ramah lingkungan dan pengelolaan limbagnya.

Sejumlah produk yang dipamerkan antara lain adalah fesyen hingga kriya. Tak hanya itu, terdapat pula gim lokal yang diharapkan mampu mendorong wisata rendah karbon.

“Ada aktivitas gim lokal yakni Lokapala yang mengangkat visi keberlanjutan dengan tokoh utama Baruna, ini akan mendorong wisata rendah karbon,” lanjutnya.

Hal yang sama diungkapkan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemadu. Menurutnya, pelibatan UMKM diharapkan dapat meningkatkan pasar mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini