Mata Indonesia, Jakarta – Menutup rangkaian agenda World Economic Forum di Davos Klosters, Swiss, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri diskusi tentang integrasi kawasan ASEAN melalui perekonomian digital, pada Selasa (16/1). Pada kesempatan tersebut, Menkeu menjelaskan tentang potensi daya ungkit ekonomi melalui digitalisasi di kawasan ASEAN.
“Ekonomi digital bukanlah hal asing bagi Indonesia, bahkan menjadi salah satu pilar keketuaan ASEAN Indonesia, konsisten juga dengan Presidensi Indonesia pada G20 di tahun 2022 lalu, yang menempatkan perekonomian digital sebagai salah satu aspek sangat penting dalam mentransformasi perekonomian,” ucapnya sebagaimana dikutip dari laman Instagram @smindrawati.
Menkeu menilai, daya ungkit ekonomi dapat diciptakan melalui digitalisasi karena ASEAN memiliki populasi lebih dari 640 juta jiwa. Lebih dari setengah populasi tersebut berusia di bawah 30 tahun yang relatif melek digital.
“Potensi Perekonomian $1 triliun pada tahun 2030 (berdasarkan studi Boston Consulting Group) bisa jadi mencapai $2 triliun jika kita mengakselerasi Digital Economic Framework Agreement yang telah diadopsi oleh para pemimpin ASEAN pada Keketuaan Indonesia di tahun 2023 lalu,” paparnya.
Menkeu pun meyakini, potensi tersebut bisa dikembangkan bersama melalui berbagai kerja sama yang solid.
“Begitu banyak potensi, tetapi kita juga tahu bahwa banyak rintangan. Saya yakin, potensi ini dapat digarap bersama melalui kerja sama yang apik. Demi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa kita, kini dan nanti..!,” tandasnya.
(Kementerian Keuangan)