Menkeu: Bangun Infrastruktur, Indonesia Butuh Peran Akademisi

Baca Juga

MINEWS, BANDUNG – Insan akademisi dinilai memiliki peranan penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Apalagi sebanyak 31 universitas di Indonesia tergabung dalam University Network for Indonesia Infrastructure Development (UNIID).

Puluhan universitas tersebut berkomitmen untuk bekerja sama membangun Infrastruktur. “Universitas sebagai Perguruan Tinggi harus memilikii kompetensi dan atensi yang baik terhadap hal ini. Akademisi, swasta, dan pemerintah adalah ‘triple helix’ yang mampu memciptakan perubahan pada suatu negara,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bandung, Kamis 25 April kemarin.

Melalui UNIID, ia merasa bisa mempertemukan universitas‐universitas terkemuka di Indonesia. Tujuannya agar dapat saling berdiskusi serta membahas berbagai ide dan masukan terhadap pengembangan infrastruktur, baik nasional maupun regional melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usana (KPBU).

Menurut Sri Mulyani, dalam membangun Infrastruktur apakah itu dari sisi teknik, legal, environtment, sosial, ekonomi, semuanya membutuhkan pemikiran bersama dari seluruh universitas yang bergabung. Sebab banyak faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan infrastruktur yang membutuhkan sesuatu yang sifatnya sangat detail.

“Perlu dipersiapkan secara matang, sehingga kualitas terbangun dengan baik dan bisa dipertanggung jawabkan,” katanya.

Ia berharap para akademisi dapat memberikan kontribusi optimal bagi kemajuan infrastruktur bangsa melalui pengembangunan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang pengembangan infrastruktur khususnya di daerah.

“Saya senang memiliki jaringan network ini, orang memiliki persepsi kalau membangun infrastruktur itu mudah, padahal itu perlu diteliti,” katanya.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini