Menhan Hadiri Acara Silaturahmi dan Doa Bersama untuk Mengenang 19 Tahun Tsunami Aceh

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, mewakili Presiden RI Joko Widodo, menghadiri acara Silaturahmi dan Doa Bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat se-Aceh di Banda Aceh, pada Selasa (26/12).

Menhan Prabowo bersama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melakukan pertemuan dengan Ulama Aceh bertujuan untuk mengenang 19 tahun, tsunami Aceh. Menhan Prabowo mengucapkan terima kasih atas undangan acara silaturahmi dan doa bersama di Banda Aceh. 

“Saya pun mempunyai hubungan emosional dengan rakyat Aceh. Orang tua saya, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo dari awal sangat dekat dengan tokoh-tokoh Aceh. Kita bersyukur Aceh dalam keadaan damai dan telah bangkit dari tragedi tsunami yang luar biasa. Kita melihat kepemimpinan luar biasa dari Bapak SBY, yang mampu mengatasi bencana tersebut,” ujar Menhan Prabowo.

Menhan menyebut, perdamaian bukanlah suatu hadiah atau imbalan. Namun, perdamaian diperoleh dari usaha yang sangat sulit, memerlukan jiwa besar, dan kearifan. Melalui kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono bersama Tokoh Indonesia, Ulama Aceh, serta Intelektual Aceh, maka bencana di Aceh dapat diatasi bersama.

Turut hadir dalam acara Silaturahmi dan Doa Bersama, Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua DPD Aceh Zulfadli, Para Ulama Abu Walet Abon Abi Tengku dari 23 Kabupaten Kota Aceh, Ketua Umum DPA-PA H. Muzakir Manaf, serta Rektor Universitas Syiah Kuala Profesor Doktor Marwan dan Rektor Universitas UIN Profesor Doktor Mujiburrahman. 

(Biro Humas Setjen Kemhan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini