Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Kalimantan Timur memiliki inovasi teknologi yang sudah berkembang dengan pesat dan akan menjadi pusat inovasi hijau di berbagai sektor termasuk air keran yang dapat diminum tanpa perlu dimasak.
Sebagai pusat pemerintahan nantinya setelah proses pembangunan rampung, tentunya IKN juga menyediakan berbagai fasilitas dengan perkembangan teknologi yang mutakhir.
Salah satunya yakni mengenai air keran di IKN yang bisa diminum langsung tanpa perlu proses memasak. Di negara maju seperti Jerman, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa lainnya sudah memiliki kualitas air tanpa masak dengan sanitasi yang tinggi.
Menyusul negara-negara maju tersebut IKN sudah mulai melakukan tes pengaliran air minum tanpa masak. Kabar terbarunya, air keran rumah dan apartemen di kawasan IKN sudah dapat diminum langsung.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan juga Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono turut langsung mengikuti running tes ke-3 dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sepaku menuju titik tertinggi yakni Reservoir Induk IKN Nusantara.
Bukan semata-mata hanya tes biasa, karena memang tes tersebut sangat penting dalam pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah IKN.
Kemudian setelah running tes ke-3 tersebut berhasil untuk memenuhi kualitas air minum yang baik serta sesuai dengan standart kesehatan yang berlaku kini tengah melakukan proses pengurasan sistem dan jaringan, sekaligus memonitor dengan ketat kualitas air dalam jaringan perpipaan.
Lebih lanjut, Basuki mengatakan air minum tersebut bukan hanya air bersih. Air dari keran di apartemen dan rumah di IKN langsung dapat diminum. Kami terus mengecek kualitas airnya sebelum masuk ke reservoir. Kita berharap air minum ini sudah dapat dimanfaatkan pada beberapa hari ke depan.
SPAM Sepaku diharapkan pada akhir Juli 2024 mendatang bisa beroperasi penuh melayani gedung-gedung di Nusantara. Rencananya, SPAM Sepaku tahap I menargetkan pelayanan Kantor dan Istana Presiden, Kemensetneg, Paspampres, kompleks Kementerian Koordinator 1 hingga 4, Amphiteather, Galeri, Service Area, Hunian ASN, Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) dan fasum lainnya.
Seperti yang diketahui, SPAM Sepaku terdiri dari IPA yang berkapasitas 300 liter per detik dengan pipa transmisi 16 km, resevoir dan pipa distribusi 22 km. Dengan adanya pendistribusian air keran tanpa masak yang langsung bisa diminum ini nantinya bisa menjadikan IKN sebagai kota yang ramah lingkungan.
Selain sebagai pemanfaatan sumber daya air dan pengelolaan sanitasi, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) juga sebagai salah satu bentuk perlindungan dan pelestarian terhadap sumber daya air. Dengan demikian akan lebih meningkatkan kualitas air serta menguntungkan masyarakat.
Bukan hanya soal air, pemerintah (RI) juga melakukan percepatan pembangunan pada sektor lain seperti pengelolaan sampah. Pemerintah menyediakan Tempat Pengolahan Sementara (TPS) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kawasan IKN.
Dalam hal ini, tidak ada tempat pembuangan akhir (TPA) namun dengan adanya kedua tempat itu, TPS dan TPST akan menekan angka residu sampah di kawasan IKN.
Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana OIKN, Onesimus Patiung menyampaikan bahwa target total residu sampah nantinya hanya diangka 10 persen dari seluruh total sampah yang dihasilkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ones melanjutkan bahwa kapasitas TPST di IKN sebesar 70 ton per-hari, setiap harinya di kawasan IKN menghasilkan 0,7 hingga 0,9 kilogram sampah per orang. Sehingga dengan kapasitas tersebut masih cukup untuk keperluan KIPP IKN.
Asumsinya, penduduk IKN mencapai 250 ribu yang termasuk Sepaku, Handik (Muara Jawa) dan Sambioja ini menghasilkan kurang lebih 250 ton sampah (rata-rata 1 kilogram per hari). TPST sampah juga akan melewati berbagai proses pemilahan sampah yang dapat didaur ulang.
IKN Nusantara nantinya akan berkonsep serba hijau, Presiden Joko Widodo sendiri meminta penghuni IKN nantinya 100 persen mereka wajib menggunakan kendaraan listrik. Sehingga kota tersebut benar-benar layak dihuni dan menjadi kota ramah lingkungan.
Sehubungan dengan hal tersebut, PLN akan menghadirkan pembangkit listrik di IKN juga dirancang ramah lingkungan dengan menggunakan energi hijau. Selain itu, mereka juga hadirkan listrik yang tidak hanya andal untuk IKN juga bersih sejalan dengan taget Net Zero Emissions 2060 mendatang.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menambahkan, PLN rencananya membangun sekurang-kurangnya ada 19 tambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN pada 2024.
Darmawan melanjutkan bahwa IKN nantinya akan menjadi kota yang futuristik, di mana semua moda transportasi yang digunakan harus ramah lingkungan, dan pihaknya siap mendukung seluruh kebutuhan infrastruktur untuk pengisian daya kendaraan listrik.
Dengan demikian, Ibu Kota Nusantara siap dan layak menjadi kota ramah lingkungan dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang canggih dan memudahkan masyarakat.