Mengalir Darah Golkar, Ustad Yusuf Mansur Dukung Airlangga Sukses di Pilpres 2024

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Setelah mendeklarasikan diri maju menjadi calon presiden pada 2024, Ketum Golkar Airlangga Hartarto langsung mendapat dukungan dari Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang Ustaz Yusuf Mansur.

Dirinya mendoakan Partai Golkar sukses di Pemilu 2024 mendatang, baik pemilihan presiden maupun pemilihan kepala daerah.

“Insya Allah atas izin Allah, Partai Golkar bisa menjadi pemenang di Pilpres dan Pilkada,” kata Yusuf saat memberikan tausiah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu 24 Oktober 2021.

Menurut Yusuf, narasi yang telah digaungkan oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, agar parpol tersebut bisa menjadi pemenang, sudah sepatutnya menjadi cambukan semangat untuk seluruh kader partai.

“Saya lihat apa yang menarik dari Golkar ini, ternyata mereka bersuara memenangkan Pilpres 2024, Pilkada. Wah, saya bilang ini. Kalau pimpinannya udah ngomong, sampai bawah harus begitu,” katanya.

Yusuf juga berharap masjid yang dibangun di Kompleks DPP Partai Golkar dapat memberikan keberkahan kepada partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Mudah-mudahan masjid ini bukan hanya menjadi simbol, tapi roh, semoga Allah ridho,” katanya.

Sementara itu, Airlangga Hartarto menyebut, Ustaz Yusuf Mansur memang memiliki hubungan baik dengan Golkar. Sebab dahulu kakeknya itu merupakan seorang kader Golkar.

“Bila diurutkan itu, kakek beliau dahulu mempunyai nomor anggota Partai Golkar,” katanya.

Menko Perekonomian itu berharap, restu dan doa dari para habaib dan alim ulama di Tanah Air ini dikabulkan Allah SWT, sehingga Partai Golkar bisa memenangkan pesta demokrasi tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini