Denpasar – High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum II yang berlangsung di Bali telah berhasil mencapai sejumlah kesepakatan penting dan membuka jalan bagi penguatan kerjasama global.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengajak para delegasi untuk menguatkan solidaritas global dalam mengambil tindakan yang lebih nyata dan konkret dalam mengatasi pelambatan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi, dan ketegangan geopolitik yang telah mengganggu rantai pasok global.
“Untuk mencapai pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang, butuh strategi baru dan langkah taktis yang fokus pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” Kata Jokowi.
Kepala Negara menekankan empat poin utama. Pertama, adalah fokus pada pencapaian SDGs yang harus selaras dengan prioritas pembangunan nasional dan regional, termasuk Agenda Afrika 2063 dan didukung oleh kemitraan multi-pihak.
Kedua, adalah komitmen Indonesia untuk selalu mengambil bagian dari solusi global, membela kepentingan negara-negara berkembang, dan berperan sebagai bridge builder dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas.
“Ini adalah komitmen yang konsisten Indonesia usung sejak Konferensi Asia Afrika 69 tahun yang lalu,” ungkap Kepala Negara.
Poin ketiga, adalah ketegasan Indonesia yang selalu membuka pintu untuk bermitra dengan kawasan Afrika, yang dianggap sebagai kunci dalam agenda pembangunan global.
Forum Indonesia-Afrika 2024 telah mencatatkan kesepakatan bisnis senilai US$3,5 miliar, hampir enam kali lipat dari kesepakatan yang dicapai dalam forum pertama pada 2018.
Terakhir adalah peningkatan kerja sama Selatan-Selatan dan Utara-Selatan guna mengatasi tantangan global bersama-sama. Dengan semangat yang sama tahun depan, Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian African Conference, memperingati 70 tahun KTT Asia Afrika
Forum IAF II yang mengangkat tema “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063” ini menjadi fondasi kokoh bagi pengembangan kemitraan antara Indonesia dan negara-negara Afrika di masa mendatang.
Bogat Widyatmoko, Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas, menjelaskan bahwa forum ini juga menghasilkan kesepakatan penting untuk mengatasi masalah polikrisis global.
“Sekaligus menunjukkan kepemimpinannya dalam menggalang solidaritas internasional sejalan dengan komitmen Visi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Dengan berakhirnya HLF-MSP dan Indonesia-Africa Forum II, para peserta optimis bahwa hasil-hasil konkret dari pertemuan ini akan membawa dampak positif bagi upaya bersama dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Forum ini telah membuka babak baru dalam kerjasama Indonesia-Afrika dan memperkuat komitmen bersama untuk menghadapi tantangan global melalui kemitraan yang inklusif dan berkelanjutan.