Mendag: Harga Barang di 50 Daerah Turun Dampak dari Program Tol Laut

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto mengungkap bahwa program tol laut berhasil menurunkan harga barang di 50 daerah.

Untuk itu dirinya terus mendorong pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk terus memaksimalkan pemanfaatan tol laut melalui program gerai maritim.

Menurut laporannya, pada 2020 ini terdapat 67 daerah yang dilalui tol laut dan gerai maritim. Depo maritim turut dibangun di 14 kabupaten, khususnya yang berlokasi di daerah terpencil, terluas, dan perbatasan.

Gerai maritim merupakan kegiatan mendistribusikan barang, terutama bahan pokok dari sentra produksi di pulau-pulau besar ke daerah terpencil, terluar dan perbatasan.

“Tujuan utamanya untuk mengurangi disparitas harga. Program ini merupakan bagian dari tol laut, di mana pemerintah memberi subsidi biaya port to port rata-rata 40-50 persen dari biaya freight per kontainer,” katanya.

Program gerai maritim ini dicanangkan pasca pemerintah melakukan identifikasi soal koofisien harga barang kebutuhan pokok antar wilayah. Dia menyebutkan, sebanyak 10 komoditas pangan dalam 5 tahun terakhir masih ada yang mengalami disparitas harga cukup tinggi.

“Dengan kata lain, tidak semua barang konsumsi di Indonesia menikmati ketersediaan pangan dengan pasokan yang cukup dan harga terjangkau,” katanya.

Dia memaparkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan disparitas harga bahan pokok cukup tinggi. Seperti bencana alam, sentra produksi dan distribusi yang tidak merata, serta bervariasinya biaya logistik di daerah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini