Menaker Dorong Gerakan Nasional Nondiskriminasi di Tempat Kerja

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAMenteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mendorong gerakan Nasional Nondiskriminasi di tempat kerja, terutama untuk wanita yang sering menghadapi masalah.

Magdalene.co, majalah daring yang berfokus pada isu perempuan, bekerja sama dengan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) menggelar Women Lead Forum 2021, sebuah ajang untuk mendukung perempuan pekerja dan mendorong terciptanya kesetaraan gender di tempat kerja, pada 7 dan 8 April 2021.

Didukung oleh Investing in Women, sebuah inisiatif dari Pemerintah Australia, acara yang diadakan secara daring ini mengundang berbagai narasumber kompeten dari pihak pemerintah, sektor swasta, serta organisasi internasional.

Women Lead Forum 2021 menjadi acara puncak dalam rangkaian program Magdalene untuk mendukung kepemimpinan dan karier perempuan. Sejak September 2020, Magdalene telah menerbitkan berbagai artikel terkait kehidupan perempuan pekerja dan upaya mendukung kepemimpinan perempuan melalui microsite womenlead.magdalene.co, serial podcast How Women Lead dan FTW Media, berbagai konten di media sosial, serta kontes video #KantorDukungPerempuan di Instagram.

Women Lead Forum 2021 menyoroti berbagai permasalahan yang dihadapi perempuan di tempat kerja serta tantangan dalam mencapai posisi kepemimpinan.

“Bagi perempuan, adanya pandemi memberikan beban tambahan, mulai dari hilangnya pekerjaan atau pendapatan, meningkatnya beban pengurusan rumah tangga akibat work from home, school from home, sehingga kekerasan dalam rumah tangga oleh pasangan meningkat seperti yang ditemukan dalam studi tingkat global,” ujar Ida.

Dalam hal kepemimpinan perempuan masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan bersama. Ia mencontohkan, dari 4,1 juta Aparatur Sipil Negara (ASN), 52 persennya adalah perempuan, namun perempuan yang menduduki jabatan struktural relatif sedikit. Di jabatan tinggi madya, hanya ada 96 orang perempuan, jauh lebih sedikit dari laki-laki yang berjumlah 483 orang.

“Hambatan [yang dihadapi pekerja perempuan] ini disebabkan oleh beban ganda, seksisme, dan stereotip dalam masyarakat, diskriminasi berbasis gender, hingga pelecehan seksual. Hambatan ini tidak hanya berdampak pada mereka secara individu dan keluarganya, tetapi juga pada potensi ekonomi negara dan Indeks Kesetaraan Gender Indonesia dalam peringkat dunia,” katanya.

Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk terus melakukan gerakan nasional non-diskriminasi di tempat kerja. Dengan komitmen ini, diharapkan akan dapat menghentikan praktik-praktik ketidaksetaraan dan diskriminasi di tempat kerja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Tinggal Menunggu Hari, Pengamat Politik Ingatkan 12 Kerawanan Ini

Penyelenggaraan Pilkada serentak pada 27 November mendatang mendapat sambutan positif, terutama dalam hal efisiensi biaya dan penyelarasan pembangunan. Menurut Yance...
- Advertisement -

Baca berita yang ini