Mau Syuting Seperti Ria Ricis di Musim Corona? Siap-siap Masuk Penjara!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pasca selebgram Ria Ricis dilabrak tetangga karena syuting ditengah wabah corona atau COVID-19, Polri langsung menerbitkan imbuan bernomor B/483/III/HUM.5.3./2020/Divhumas. Surat itu menginformasikan bakal ada sanksi tegas bagi pihak rumah produksi yang masih melakukan kegiatan pengambilan gambar atau syuting di tengah pandemi virus corona.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono, imbauan tersebut bertujuan untuk menekan persebaran virus yang bisa terjadi dalam kontak dekat berjarak 1-2 meter antara penderita dan orang lainnya.

“Dihimbau kepada para Production House (PH) untuk menghentikan atau menunda kegiatan shooting film maupun sinetron, dimaksud sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan,” kata Argo di Jakarta, Sabtu 28 Maret 2020.

Tercatat, ada 70 PH di DKI Jakarta diminta mematuhi Maklumat Polri tersebut. Jika masih ditemukan adanya kegiatan shooting film/sinetron yang melibatkan orang banyak (kru atau pemain), Polri akan melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Sebagai informasi, imbauan tersebut dikeluarkan untuk menindaklanjuti Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/III/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Dijelaskan didalam Maklumat, Polri akan menindak kegiatan yang melibatkan kerumunan massa. Mereka yang tidak menuruti imbauan polisi untuk membubarkan diri dapat dijerat Pasal 212 KUHP, Pasal 216 KUHP, dan Pasal 218 KUHP dengan ancaman hukuman 1 tahun 4 bulan penjara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini