MATA INDONESIA, JAKARTA-Selama bulan Ramadan masjid Istiqlal meniadakan kegiatan buka puasa dan sahur bersama. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Masjid Istiqlal Faried F. Saenong.
Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi kerumunan dan memutus rantai penularan covid-19.
“Istiqlal tidak ada buka puasa dan sahur bersama. Iktikaf juga tidak karena masih pandemi covid-19,” ujar Faried.
Farid mengatakan pihaknya sengaja tidak membuka kegiatan buka maupun sahur bersama seperti saat sebelum pandemi. Pasalnya pengelola ingin mengantisipasi dari penularan covid-19, kendati pemerintah telah memberikan kelonggaran aktivitas saat Ramadan.
Namun untuk aktivitas ibadah seperti salat tarawih, Masjid Istiqlal hanya membuka kapasitas 30 persennya saja atau di bawah saran dari pemerintah yakni 50 persen. Dengan begitu, kapasitas yang diperbolehkan hanya sekitar 2.300 orang dari total 250 ribu orang.
Adapun masyarakat yang ingin beribadah di Istiqlal, mereka harus mendaftarkan diri melalui aplikasi E-Istiqlal. Menurut Faried, hal itu ditujukan agar memudahkan pengelola dalam mencatat setiap orang yang masuk atau sebagai upaya Tracing jika ada kasus covid-19.
“Para jemaah yang mau datang ke Istiqlal diharapkan mendownload aplikasi kita sudah bisa di android dan Ios, dengan aplikasi itu kita bisa memudahkan tracing jika ada kasus (covid-19), karena ini bukan masjid komunitas, jadi tempat singgah dan sebagainya juga, jadi harus diantisipasi juga,” katanya.
