Masa Pandemi, Thailand Izinkan Petani dan Universitas Tanam Ganja untuk Tambahan Penghasilan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Keberadaan tanaman ganja atau mariyuana memang saat ini diperdebatkan untuk dilegalkan, karena bisa digunakan untuk pengobatan.

Nah, dimasa pandemi covid-19 ini, Pemerintah Thailand mengizinkan para petani untuk menanam ganja sebagai sumber pemasukan.

“Setiap orang berhak menanam mariyuana, bekerja sama dengan rumah sakit provinsi untuk keperluan medis,” kata wakil juru bicara pemerintah Thailand Traisulee Traisoranakul.

Namum, semua ada syaratnya, dilansir Free Malaysia Today, syaratnya adalah para petani harus mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang terlebih dahulu.

“Sejauh ini, 2.500 rumah tangga dan 251 rumah sakit provinsi telah menanam 15.000 tanaman ganja. Kami berharap ganja dan rami akan menjadi tanaman komersial utama bagi petani,” katanya.

Pihak lain yang bisa meminta izin untuk menanam ganja secara legal adalah universitas, tenaga medis profesional, ahli pengobatan tradisional, dan perusahaan komunitas.

Tahun lalu, Thailand resmi menghapus ganja dan rami dari daftar obat-obatan terlarang alias narkoba. Ganja kini bahkan dijadikan salah satu bahan campuran makanan dan minuman di restoran, asalkan produsennya memiliki izin resmi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini